kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrik farmasi incar lelang obat JKN


Selasa, 25 Oktober 2016 / 06:15 WIB
Pabrik farmasi incar lelang obat JKN


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berdampak positif bagi industri farmasi. Semakin banyak peserta JKN, semakin banyak obat yang dibutuhkan penyedia JKN atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Setidaknya ada ratusan jenis obat yang dibutuhkan BPJS Kesehatan yang didistribusikan ke rumahsakit pemerintah dan swasta yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Tak hanya merek obat generik yang dibutuhkan, termasuk obat bermerek.

Tahun 2015, ada 796 item obat yang masuk dalam daftar lelang e-catalog yang digelar oleh Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Tahun ini, 1.240 item obat ditenderkan. Dari jumlah produk yang ditenderkan itu, PT Indofarma Tbk mengincar sebagian.

"Indofarma ikut tender 50 item produk," kata Yasser Arafat, Sekretaris Perusahaan PT Indofarma Tbk kepada KONTAN, Senin (24/10).

Sayang, Yasser enggan menyebut nilai atau jenis obat yang ikut dalam pengadaan obat JKN tersebut. Sebelumnya, Yasser bilang, nilai pengadaan obat JKN berpotensi mencapai Rp 3,2 triliun.

Tak hanya Indofarma, perusahaan farmasi lain juga tertarik ikut pengadaan obat JKN adalah PT Pyridam Farma Tbk. "Kami akan masuk (ikut tender) tahun depan, ada tiga atau lima produk kami yang akan ikut tender e-catalog obat JKN," kata Steven Setiawan, Sekretaris Perusahaan PT Pyridam Farma Tbk.

Untuk mencicipi ceruk pasar obat JKN tersebut, Pyridam akan mengikutkan sertakan obat bermerek. Asal tahu saja, kontribusi bisnis obat bermerek milik Pyridam mencapai 95% dari total penjualannya.

Adapun dari bisnis obat generik, emiten berkode saham PYFA tersebut hanya mengantongi kontribusi 5%. Industri farmasi lain yang terpikat pengadaan obat JKN berasal dari produsen farmasi pelat merah, yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF).

Eddy Murianto, GM Corporate Secretary Kimia Farma, menyatakan, Kimia Farma akan menawarkan 100 jenis obat untuk program JKN. Namun Eddy belum membeberkan kontribusi pendapatan dari pengadaan obat JKN.

"Sampai kuartal III, KAEF tumbuh 14,20%. Memasuki kuartal IV, bisa mencapai 97% target," kata Eddy, kepada KONTAN, Senin (24/10).

Vidjongtius, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, menjelaskan, secara historis, pada November dan Desember memang merupakan awal tender pengadaan kebutuhan obat-obatan JKN.

Namun hingga saat ini Vidjongtius belum bisa memastikan kapan LKPP menggelar tender. Ia juga belum memastikan jenis obat Kalbe Farma yang ikut dalam tender tersebut. "Kami lihat nanti. Namun belum tentu produk kami lolos, berdampak positif dan menambah pertumbuhan bisnis," kata Vidjongtius kepada KONTAN, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×