kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasokan sapi untuk Lebaran tahun ini menipis


Rabu, 16 Maret 2016 / 17:07 WIB
Pasokan sapi untuk Lebaran tahun ini menipis


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemerintah diingatkan untuk segera bersiap menyambut masa puasa dan Lebaran pada Juni dan Juli 2016 mendatang. Sebab sampai saat ini, belum ada peningkatan populasi sapi dalam negeri untuk menyambut lebaran.

Bila pemerintah tidak juga berbenah, maka diprediksi harga sapi saat puasa dan lebaran nanti bisa melonjak sampai 30% lebih.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf mengatakan sampai saat ini, belum ada peningkatan populasi sapi dalam negeri. Malah yang terjadi populasi sapi semakin berkurang. Hal itu terjadi karena tingginya pemotongan sapi betina produktif dan pengurangan impor sapi maupun daging sapi.

"Kalau kita melihat di lapangan, seperti di Jawa Timur, mereka berteriak meminta agar bisa mengimpor sapi, sebab pasokan semakin berkurang dan harga sudah mulai mahal," ujar Rochadi kepada KONTAN, Rabu (16/3).

Karena itu, Rochadi menilai bila pemerintah tidak bertindak cepat meningkatkan pasokan jelang lebaran, maka ada potensi harga sapi bisa naik 30% atau lebih.

Nah, saat ini, harga rata-rata daging sapi di pasaran Rp 120.000 hingga Rp 130.000 per kg, bila nantinya naik 30%, maka harga sapi bisa meningkat menjadi sekitar Rp 150.000 sampai Rp 170.000 per kg.

Ia bilang, selain mempersiapkan pasokan sapi dalam negeri, pemeritah juga harus mengubah tata niaga perdagangan sapi supaya lebih ramping dan pendek. Bila pemerintah berhasil memotong rantai pasok tersebut, maka kenaikan harga daging sapi bisa dikendalikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×