Pelabuhan Bitung menuju pelabuhan internasional

Rabu, 14 Juni 2017 | 13:40 WIB   Reporter: Ramadhani Prihatini
Pelabuhan Bitung menuju pelabuhan internasional


BITUNG. Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) memboyong konsultan pelaksana penyusunan Outline Business Case (OBC), yakni konsorsioum Mott Macdonald, Deloitte, dan HPRP Lawyers, datang langsung ke Proyek Pelabuhan Hub Internasional Bitung.

Tujuannya, untuk mencari data dan temuan terkait kesiapan infrastruktur, potensi pelabuhan penunjang, dan kondisi eksisting Pelabuhan Bitung yang akan dijadikan pelabuhan internasional.

Direktur Sektor Transportasi KPPIP Dwianto Eko mengatakan, semua temuan di lapangan berguna sebagai informasi awal tentang potensi koridor Sulut. Sesuai keinginan Pemerintah Pusat, kata Dwi, proyek pembangunan daerah sebaiknya dibuat dalam satu koridor dan tidak terpisah-pisah.

"Targetnya adalah kita mendapatkan program untuk mengembangkan infrastruktur hinterland-nya. Program ini harapannya dikembangkan oleh kementerian masing-masing sebagai roadmap," kata Dwi, Rabu (14/6).

Lanjut Dwi, informasi awal yang didapat tim konsultan OBC dari kunjungan ini selanjutnya akan dibawa ke Belt and Road Forum (BRF) di Beijing, China. Sulawesi Utara bersama Sumatera Utara dan Kalimantan Utara diketahui menjadi tiga provinsi yang diminati investor China.

"Peran kita (KPPIP) untuk proses ke Belt Road Forum terkait Outline Business Case. Seperti yang kita lakukan di PHI Kuala Tanjung, yakni untuk mempersiapkan proyek," kata dia.

Pelabuhan Bitung dipilih sebagai Pelabuhan Hub Internasional di Kawasan Timur Indonesia dengan berbagai pertimbangan. Seperti pertumbuhan di wilayah timur Indonesia memiliki potensi lebih tinggi dibanding wilayah barat Indonesia. Selain itu, dinamika logistik di wilayah timur Indonesia diharapkan bertumbuh secara eksponensial.

Di samping itu, keberadaan Pelabuhan Hub Internasional Bitung juga akan mendukung kegiatan industri kawasan timur Indonesia meliputi Ambon dan Ternate (pertanian, industri dan pertambangan) serta Samarinda, Balikpapan, Tarakan dan Nunukan (batubara, minyak bumi dan kayu lapis).

Diketahui saja, ada tiga lokasi yang memiliki potensi untuk dapat dikembangkan sebagai satu kesatuan Pelabuhan Hub Internasional (PHI) Bitung. Yakni mengembangkan pelabuhan eksisting, pelabuhan baru di Pulau Lembeh, dan Pelabuhan baru di Kawasan Ekonomi Khusus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru