kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemangkasan produksi DOC tak angkat harga telur


Kamis, 13 April 2017 / 13:06 WIB
Pemangkasan produksi DOC tak angkat harga telur


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga ayam hidup di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan Jawa Timur mulai terkerek naik. Jika dalam beberapa pekan lalu harga ayam hidup di wilayah tersebut anjlok mencapai Rp 13.000 per kilogram (kg) di tingkat peternak, kini naik menjadi sekitar Rp 16.500 - Rp 19.000 per kg,

Namun, kenaikan harga tidak terjadi di telur ayam. Hingga saat ini, harga telur ayam masih stagnan, bahkan cenderung turun di kisaran Rp 14.000 - Rp 16.000 per kg. Sugeng Wahyudi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) mengatakan, harga telur ayam saat ini turun sekitar Rp 500 per kg dari pekan lalu. Jauh di bawah Harga Pokok Produksi yang sampai Rp 17.000 per kg.

Seiring kenaikan harga ayam hidup, Sugeng bilang, harga anak ayam umur sehari atau Day Old Chick (DOC) juga naik. "Biasanya kami beli DOC Rp 4.000 per ekor, sekarang Rp 4.500 per ekor. Sama saja, harganya naik, tapi ongkos produksi juga bertambah," tuturnya, Rabu (12/4).

Kondisi ini, menurutnya, terjadi sebagai akibat adanya himbauan pemerintah lewat Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian untuk mengurangi jumlah DOC di tingkat peternak besar atau integrator. Sedangkan di sisi lain, kapasitas kandang para integrator sendiri mampu menampung berapapun kelebihan DOC. "Idealnya, pengurangan DOC ini dilakukan dengan cara membagi ke peternak lokal," ungkap Sugeng.

Ia menyebut bahwa seharusnya pemerintah bisa tegas dalam memberlakukan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 61/ 2016 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam Ras.

Kondisi ini menurut Sugeng, menunjukkan upaya pemerintah menetapkan harga ayam hidup, mengurangi DOC, dan menyediakan jagung murah untuk pakan ternak belum efektif. Upaya memangkas jumlah DOC juga dirasa tak bertaji karena saat ini para perusahaan peternakan besar tengah ramai-ramai membangun kandang baru.

Direktur Pembibitan Dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian (Kemtan) Surachman Suwardi menjelaskan hasil evaluasi para peternak besar pasca terbitnya SK Mentan untuk mengurangi produksi DOC, berjalan mulus. DOC ayam pedaging turun 8% dan ayam petelur 20% per pekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×