kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,05   -17,44   -1.89%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangunan MRT fase II akan dipercepat


Jumat, 18 Mei 2018 / 09:10 WIB
Pembangunan MRT fase II akan dipercepat


Reporter: Indra Pangestu Wardana Setiawan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase II akan dimulai pada akhir tahun 2018. 

Pembangunan proyek MRT fase II ini nantinya akan menghubungkan stasiun bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta Pusat sampai Kampung Bandan di Jakarta Utara. Panjang lintasan MRT Fase II sekitar 8,3 kilometer (km) dengan delapan stasiun bawah tanah yaitu Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok dan Kampung Bandan. 

Untuk merealisasikan pembangunan proyek MRT fase II, Jumat (18/5) hari ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar untuk membahas persiapan pembangunan proyek MRT fase II di Balai Kota (18/5).

Sandiaga mengatakan, dalam waktu dekat ini pembangunan MRT akan segera dipercepat. Rencananya Agustus 2018 akan mulai pembangunan stasiun di Monas. “MRT Jakarta sudah tahap dua, sekarang dalam pembahasan. Sudah bisa dipastikan bahwa kita akan melakukan konstruksi di akhir tahun 2018.” Katanya Kamis (17/5).

Pembangunan MRT fase II ini sempat diragukan pelaksaannya disebabkan faktor biaya yang tinggi. Akan tetapi Sandiaga memastikan Japan Internasional Coorperation Agency (JICA) akan memberikan pinjaman dana untuk pembangunan MRT sesuai pada pertemuan di Balai Kota pada 28 Februari 2018 lalu. Pihak JICA mendukung agar proyek MRT fase II dipercepat sehingga pada tahun 2019 dapat dioperasikan.

Pembangunan MRT fase II membutuhkan dana sekitar Rp 22,5 triliun, dengan penambahan anggaran fase I Rp 2,6 triliun, sehingga total anggaran yang akan digelontorkan mencapai 25,1 triliun. 

Rancangan anggaran akan diatur dari APBD DKI 2019 dan dana hibah dari pemerintah pusat. Pemprov DKI Jakarta sekitar Rp 12,8 triliun (51%) dari total biaya pembangunan. Sedangkan pemerintah pusat akan menghibahkan Rp 12,3 triliun (49%) dari total biaya pembangunan.

Catatan saja, baru-baru ini Pemprov DKI Jakarta berencana akan melepas kepemilikan saham PT Delta Djakarta Tbk sebesar 26,25%. Sandi mengatakan hasil keuntungan akan dirasakan masyarakat Jakarta baik untuk pendidikan, pembukaan lapangan pekerjaan, UMKM dan lain-lain. 

Akan tetapi ia menyangkal bahwa sebagian hasil pelepasan kepemilikan saham PT Delta Djakarta akan disubsidikan untuk pembangunan MRT. Pasalnya pemerintah telah menganggarkan pembangunan MRT melalui APBD 2019 yang sudah diatur besarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×