kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembiayaan ke UMKM terkendala, ini alasannya


Rabu, 30 Agustus 2017 / 17:59 WIB
Pembiayaan ke UMKM terkendala, ini alasannya


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Segmen pembiayaan ke pasar produktif seperti UMKM dinilai punya potensi yang besar. Namun, masih ada kendala yang membuat penyaluran kredit ke segmen ini masih belum bisa optimal.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyebut, salah satu kendala yang masih menghinggapi adalah soal pendanaan yang didapat oleh multifinance. Di mana sebagian besar pemain masih harus memutar otak untuk menentukan skema pendanaan yang cocok.

Menurut Suwandi, sekitar 70% dari total pendanaan yang didapat oleh perusahaan pembiayaan masih berasal dari pinjaman perbankan. Hal ini diakuinya masih belum sepenuhnya cocok dengan karakteristik untuk pembiayaan ke sektor produktif.

Misalnya, dari perbankan lebih mendorong perusahaan pembiayaan agar dana yang dipinjamankan bisa disalurkan lagi ke pembiayaan sektor otomotif. "Berbeda bila pendanaan didapat dari surat utang bisa membuat multifinance jadi lebih fleksibel," katanya, Rabu (30/8).

Nah untuk mendorong skema yang lebih memudahkan industri pembiayaan, ia menyebut, pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah berkomunikasi dengan pihak perbankan agar bisa membuat skema pendanaan yang lebih fleksibel. Dus, pembiayaan ke sektor produktif bisa lebih ditingkatkan lagi.

Pembiayaan ke segmen usaha produktif seperti UMKM juga dinilai punya potensi yang bagus. Diantaranya karena ketahanan yang terbilang kuat dan jumlah pelaku usaha yang banyak.

Terlebih pasar pembiayaan otomotif yang selama ini jadi tulang punggung industri masih terbilang cukup menantang. Sehingga sejumlah perusahaan pembiayaan pun mulai mencari celah-celah bisnis lain yang masih terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×