kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah didesak bangun BLK di NTT


Selasa, 22 Agustus 2017 / 21:20 WIB
Pemerintah didesak bangun BLK di NTT


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Kementerian Tenaga Kerja didesak untuk membangun sejumlah Balai Latihan Kerja (BLK) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mencegah terus berulangnya kasus perdagangan manusia (human trafficking) di daerah itu.

Desakan itu disampaikan oleh Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Menetang Perdagan Manusia Gabriel Goa Sola. Menurutnya, saat ini memang sudah ada satu BLK milik Dinas Tenaga Kerja Provinsi NTT di Kupang, tetapi sangat tidak memadai dan tidak memenuhi syarat sesuai UU No 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

"Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) pun tidak ada BLK di NTT, katanya ada di Jawa,"ujarnya dalam keterangan yang diterima Kontan Selasa (22/8).

Padahal berdasarkan data Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, NTT merupakan daerah dengan kasus human traffciking terbanyak di Indonesia. Kasus perdagangan manusia ini menurut Gabriel berkorelasi dengan rendahnya pengetahuan calon TKI soal prosedur menjadi TKI.

"Terkesan negara melakuan pembiaran maraknya human trafficking di NTT karena tidak adanya Balai Latihan Kerja,"ujarnya.

Menurutnya, dengan adanya BLK, selain meningkatkan keahlian calon pekerja migran asal NTT, juga untuk meningkatkan pemahaman mereka soal prosedur menjadi pekerja luar negeri sehingga tidak mudah tergoda tipuan para calo tenaga kerja ilegal.

Gabriel mengusulkan pembangunan BLK di beberapa tempat di NTT yang yaitu di Tabolaka (Sumba), Kupang (Timor) dan Maumere (Flores).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×