kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah gandeng Bhinneka untuk pengadaan barang


Jumat, 27 Maret 2015 / 11:30 WIB
Pemerintah gandeng Bhinneka untuk pengadaan barang
ILUSTRASI. Promo JSM Superindo Periode 13-15 Oktober 2023.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Republik Indonesia menggandeng PT Bhinneka Mentari Dimensi (Bhinneka.com) sebagai salah satu agregator. Bhinneka mengagregasi 8663 produk ke dalam katalog elektronik (e-katalog) LKPP mulai dari komputer pribadi hingga perangkat lunak.

Ketua LKPP Agus Rahardjo menyatakan, saat ini kerjasama dengan agregator barulah Bhinneka.com. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa pihak lagi sebagai agregator. Dia bilang, LKPP telah mengundang banyak pihak, namun yang siap menyelaraskan sistemnya dengan milik LKPP barulah Bhinneka.com.

"Kami punya target agar produk dalam e-katalog LKPP bisa terus bertambah. Dengan masuknya Bhinneka.com sebagai agregator, produk yang dapat dibeli pemerintah menjadi 26.000 produk," ujar dia, Jumat (27/3).

Sementara itu, bagi Bhinneka.com hal ini merupakan pengalaman yang pertama kali menyediakan pengadaan barang dalam jumlah besar untuk proyek pemerintah. Direktur PT Bhinneka Mentari Dimensi Hendrik Tio menyatakan, pihaknya membuat divisi khusus yang menangani layanan terhadap pemerintah.

"Kami punya tim khusus proyek pemerintah ini juga nanti kami akan buat sub-kantor di setiap provinsi yang ada di Indonesia. Hal ini untuk memastikan kami bisa menjangkau seluruh wilayah kota administratif yang tentunya akan berbelanja di e-katalog LKPP," paparnya.

Kerjasama ini tertuang dalam bentuk kontrak payung antara Kepala LKPP Agus Rahardjo dengan Ditektur Bhinneka.com Hendrik Tio. Dalam komitmen kerjasama ini, Bhinneka.com menyanggupi untuk menjual produknya dengan harga di bawah pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×