kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah tawarkan KIK Tanah Kuning ke swasta


Selasa, 18 Juli 2017 / 16:55 WIB
Pemerintah tawarkan KIK Tanah Kuning ke swasta


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah terus mendorong pertumbuhan kawasan industri di tanah air. Salah satunya dengan merencanakan sejumlah Kawasan Industri Khusus (KIK) sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Salah satu daerah yang tengah didorong untuk lebih banyak dikembangkan ialah Provinsi Kalimantan Utara, tepatnya di Tanah Kuning.

KIK Tanah Kuning menjadi salah satu kawasan industri yang baru dimasukkan dalam 245 PSN sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 tahun 2017. KIK Tanah Kuning diarahkan pemerintah sebagai pusat pertumbuhan industri di Kalimantan Utara secara terintegrasi. Tak tanggung-tangung, estimasi nilai investasi untuk wilayah ini diperkirakan mencapai US$ 28 miliar.

Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Imam Haryono mengatakan, pemerintah berencana menawarkan 11.000 hektare (Ha) lahan untuk industri hulu hingga hilir. Dalam konsep KIK Tanah Kuning akan terbagi atas 60% industrial park dan 40% pengembangan infrastruktur lainnya seperti area pariwisata dan perumahan.

Saat ini Imam bilang, progres proyek ini masih greenfield dan dalam tahap pembebasan lahan secara bertahap. Ia menuturkan pembebasan lahan tersebut baru 400 Ha yang saat ini diperuntukan untuk salah satu perusahaan tambang, yakni PTĀ Delma Mining Corporation.

Selanjutnya, Imam menyatakan PT Inalum (persero) juga tengah melakukan izin lokasi seluas 500 Ha. "Saat ini kondisinya masih greenfild, pembebasan lahannya masih sedikit-sedikit,"kata Imam pada KONTAN, Selasa (18/7).

Selain itu, Imam menjelaskan baru beberapa saat lalu investor dari China yakni Tsing San Group memastikan akan menanamkan modalnya untuk membangun sejumlah industri pertambangan dari hulu ke hilir. Tsing San Group akan membangun industri hulu tambang yang terintegrasi dengan pembangunan smelter.

Tak hanya itu, investor asal negeri tirai bambu ini juga akan membangun hydro power plant 7200 MW. "Kemarin mereka (Tsing San Group) menyatakan sanggup mengembangkan secara terintegrasi," imbuhnya.

Imam menyambung, niatan Tsing San Group akan segera diwujudkan dalam waktu dekat. Dia bilang, perusahaan tersebut akan segera mengurus proses perizinan secepatnya.

Tak puas sampai di situ, Kemperin terus menawarkan KIK Tanah Kuning pada sejumlah investor. Meski Imam bilang, respon investor lain masih tahap pertimbangan, namun dirinya optimistis KIK Tanah Kuning akan menyerap investasi dengan cepat.

"Kami tengah upayakan segala langkah agar menarik investasi jangka panjang yang terintegrasi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×