kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penataan ulang frekuensi 2,1 GHz mencapai 50%


Selasa, 20 Februari 2018 / 11:20 WIB
Penataan ulang frekuensi 2,1 GHz mencapai 50%


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan proses penataan ulang atau refarming pita frekuensi radio 2,1 GHz bisa selesai pada 25 April 2018. Sampai saat ini proses refarming mencapai 50% coverage wilayah nasional.

Plt Kepala Humas Kementerian Kominfo Noor Iza mengatakan, pelaksanaan penataan ulang frekuensi radio 2,1 GHz berjalan lancar. Memang, ada kendala teknis seperti base transceiver station (BTS) down, tapi bisa segera diatasi. "Selama proses refarming bisa berjalan lancar walau ada kendala tapi diharapkan pada April nanti sudah selesai," katanya saat dihubungi KONTAN, Senin (19/2).

Proses refarming ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas jaringan.

Menurut Noor, proses refarming pita radio 2.1 GHz sudah mencapai 50% coverage wilayah nasional. Wilayah Papua, Maluku, dan Kalimantan telah berhasil ditata ulang. Wilayah lain, masih terus dilakukan penjadwalan.

Seperti diketahui, pada 1 November 2017, Menkominfo Rudiantara telah menetapkan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) dan PT Indosat Tbk sebagai pemenang seleksi pengguna pita frekuensi radio 2.1 GHz blok 11 dan 12 yang kosong. Agar satu operator memiliki frekuensi yang saling berdekatan, maka pemerintah melakukan refarming ini.

Penataan ulang agar pita 2,1 Ghz berjalan optimal berlangsung sejak 21 November 2017 dan ditargetkan selesai pada 25 April 2018. Refarming akan melibatkan sekitar 120.711 BTS Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia (3G & 4G). Ditambah lagi dengan 2.177 repeater milik keempat operator tersebut.

Noor menambahkan, Indosat Ooredoo telah menyelesaikan proses penataan ulang pita frekuensi radio 2,1 GHz. Indosat Ooredoo menjadi operator pertama yang mengawali proses penataan ulang frekuensi tersebut.

Kluster Jakarta-1 dan Jawa Tengah-3 yang merupakan kluster terakhir penataan ulang pita frekuensi yang berhasil diselesaikan Indosat pada 12 Februari lalu. Lebih cepat dari jadwal yang ditargetkan oleh Kominfo pada 1 Maret 2018.

Dejan Kastelic, Chief Technology and Information Officer Indosat Ooredoo menjelaskan, penataan ulang pita frekuensi ini merupakan bagian upaya meningkatkan pengalaman pelanggan dan mendukung program prioritas pemerintah dalam penetrasi broadband. "Indosat Ooredoo telah menyusun strategi tahun ini supaya kembali fokus pada bisnis utama dengan mengembangkan dan memperluas jaringannya," tuturnya. Kini penataan berlangsung di operator XL Axiata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×