kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan pemasok otomotif global naik 3% di 2017


Kamis, 28 Desember 2017 / 14:59 WIB
Pendapatan pemasok otomotif global naik 3% di 2017


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2017, industri pemasok otomotif global diperkirakan akan memperoleh kenaikan pendapatan sekitar 3% dibandingkan tahun 2016, serta dapat mempertahankan tingkat profitabilitas dengan marjin EBIT rata-rata sekitar 7,3%.

Hal ini terungkap dalam studi "Global Automotive Supplier Study 2018" yang dilakukan oleh Roland Berger dan Lazard. Studi ini menganalisis indikator kinerja dari sekitar 650 pemasok di seluruh dunia untuk menilai keadaan industri saat ini, serta tren dan tantangan ke depan.

Selain itu, volume kendaraan telah mencapai tingkat rekor, pertumbuhan global akan melambat di beberapa daerah, dengan produksi kendaraan ringan di Amerika Utara diperkirakan menyusut 3% menjadi 17,4 juta unit pada 2017.

Sementara pada 2018, Berger dan Lazard menduga para pemasok akan menikmati pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan, namun pada kecepatan yang lebih lambat, sambil mempertahankan margin EBIT yang stabil.

"Secara umum, sentimen positif tercermin dalam tingkat penilaian pemasok yang masih dapat diperdagangkan di atas rata-rata jangka panjang mereka. Tapi empat megatrend di industri otomotif menyebabkan distrupsi di semua domain pemasok," kata Christof Söndermann, Direktur di Lazard dalam keterangan tertulis pada Kamis (28/12).

Studi ini mengungkapkan terdapat percepatan distrupsi yang disebabkan oleh empat mega trend. Pertama, model usaha mobilitas yang baru seperti ride hailing dan ride sharing akan mengganggu perusahaan kepemilikan mobil, mobilitas pribadi dan logistik barang.

Kedua, batas waktu untuk kendaraan autonomous level 4/5 terus meningkat seiring dengan keberadaan kebutuhan ekonomi, peraturan dan teknologi.

Ketiga, dalam digitalisasi, kecerdasan buatan (artificial intelligence) menawarkan berbagai kemungkinan yang hampir tak terbatas, sementara keberadaan teknologi berbasis layanan konektivitas telah mencapai titik penggunaan yang biasa saja.

Keempat, momentum untuk elektrifikasi sedang dibangun oleh para regulator dan OEM, dan kemajuan teknologi yang semakin meningkat.

Berdasarkan empat tren ini, distrupsi dalam industri ini tampaknya tidak dapat terelakkan, namun masa transisi terus ditandai oleh tingkat ketidakpastian yang tinggi. Pemasok otomotif perlu mempersiapkan lima perubahan yang muncul: perlambatan pertumbuhan; perubahan teknologi yang cepat; perangkat lunak sebagai pembeda utama; komodifikasi perangkat keras; dan tekanan pada valuasi untuk pemasok komoditi.

"Pergeseran teknologi mengharuskan pemasok untuk berinvestasi secara substansial baik terhadap teknologi lama maupun baru secara bersamaan karena keuntungan dari investasi teknologi baru tidak menentu. Tingkat margin dan valuasi di bidang komoditi akan ditekan, namun pada saat yang sama, elektrifikasi dan digitalisasi menjadi pilihan monetisasi yang baru."

Dia menambahkan bahwa di Indonesia, pemasok otomotif harus berinvestasi lebih banyak daripada di Asia Tenggara, karena mereka mulai dari teknologi yang lebih rendah dan harus mengikuti pesaing eksternal," terang Martin Tonko, Presiden Direktur Roland Berger di Indonesia.

 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×