kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembang besar panen pertumbuhan marketing sales di semester I 2018


Selasa, 10 Juli 2018 / 22:03 WIB
Pengembang besar panen pertumbuhan marketing sales di semester I 2018
ILUSTRASI. Ikon perumahan Alam Sutera


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan properti sepanjang semester I 2018 tercatat mengalami pertumbuhan meskipun banyak pihak menyebutkan bahwa sektor properti masih lesu. Hal itu itu tercermin dari pencapaian marketing sales atau pra penjualan sejumlah pengembang.

PT Alam Sutera Tbk (ASRI) misalnya telah berhasil mengantongi marketing sales Rp 2,99 triliun selama paruh pertama tahun ini. Pencapaian tersebut melesat dari periode yang sama tahun lalu. "Ada growth 235% dibandingkan marketing semester I 2017 yang hanya mencapai Rp 898 miliar," kata Tony Rudianto pada Kontan.co.id, Selasa (10/7).

Perolehan Alam Sutera itu bahkan telah mencapai 74,75% dari target tahunan mereka.

Alam Sutera mematok target marketing sales Rp 4 triliun tahun 2018. Sebesar Rp 1,46 triliun pra penjualan itu disumbang oleh penjualan proyek-proyek di Kawasan Alam Sutera dan Rp 1,53 triliun berasal dari Suvarna Sutera.

Alam Sutera optimistis, prospek penjualan properti di paruh kedua ini akan semakin membaik. Namun, perusahaan tidak berencana mengerek naik target marketing sales-nya.

Pada Juli 2018 ini, ASRI berencana meluncurkan produk baru lagi. Setelah sukses menjual apartemen lowrise bertajuk Lloyd pada April lalu, perusahaan akan kembali meluncurkan apartemen dengan konsep serupa bertajuk Lloyd Signature sebanyak dua tower yang masing-masing terdiri dari lima lantai.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga mencatatkan pertumbuhan. Pengembang ini membukukan marketing sales Rp 3,3 triliun selama paruh pertama 2018 atau 42,8% dari target tahun ini sebesar Rp 7,7 triliun. Capaian tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 12% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Berkaca dari performa di semester I itu, CTRA masih optimis melihat prospek penjualan di paruh kedua ini. Perusahaan masih yakin target yang telah mereka patok akan tercapai. "Kami masih optimis karena kalau melihta semester I sebenarnya yang jelek hanya penjualan di bulan Juni saja karena praktis hanya ada 10 hari kerja," kata Tulus Santoso, Direktur CTRA.

Untuk mencapai target tersebut, CTRA juga berencana untuk meluncurkan proyek baru pada paruh kedua ini selain mengandalkan produk-produk di proyek eksisting. Pertama, perusahaan akan mengembangan proyek skala kota di Sentul bertajuk Citra Sirkuit Residence Sentul di lahan seluas 100 hektare (ha).

Proyek tersebut dikembangkan bekerjasama dengan grup keluarga Cendana sebagai pemilik lahan. Proyek tersebut akan dikembangkan secara bertahap dimana tahap pertama akan dibangun rumah tapak.

Sementara proyek baru kedua yang akan dikembangkan CTRA berada di Cawang, Jakarta Timur. Ini merupakan proyek pengembangan mixed use bertajuk Citra Natura Jakarta yang akan dibangun di lahan seluas 7 ha.

Pengembangan lain yang juga mencatatkan pertumbuhan penjualan adalah PT PP Properti Tbk (PPRO). Pengembangan Grand Kamala Lagoon Bekasi ini membukukan marketing sales Rp 2,1 triliun atau 55,2% dari target tahun ini sebesar Rp 3,8 triliun. Capaian itu meningkat 40% dari semester I 2017 yang hanya mencapai Rp 1,5 triliun.

Sebagian besar penjualan PP Properti itu ditopang oleh penjualan secara borongan atau bulk sales. Perusahaan berhasil menjual tiga tower apartemen sekaligus pada satu investor pada Mei 2018 lalu. Penjualan dengan konsep serupa masih terus dijajaki perusahaan di paruh kedua ini.

Kendati penjualan pengembang rata-rata mengalami pertumbuhan, ternyata masih ada yang mencatatkan penurunan. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Paruh pertama ini, perseroan baru mencatatkan pra penjualan Rp 1,15 triliun atau 32% dari target mereka tahun ini yaitu sebesar Rp 3,6 triliun. Penjualan pemasasaran SMRA itu turun 19,5% dari semester I 2017 yang tercatat sebesar Rp 1,43 triliun.

Adapun Summarecon Kelapa Gading menyumbang porsi 11% terhadap capaian marketing sales tersebut, lalu 17% dari Summarecon Bekasi, 55% dari Summarecon Serpong, 11% dari Summarecon Bandung dan 6% dari Summarecon Karawang.

Seperti diketahui, SMRA belum ada merilis produk maupun proyek baru selama semester I. Perusahaan baru berencana meluncurkan proyek kawasan baru bertajuk Summarecon Mutiara Makassar pada semester II ini serta akan merilis produk baru kerjasama dengan pengembang Jepang di Bekasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×