kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina akui rugi jual pertalite, ESDM: Tidak mungkin


Kamis, 12 April 2018 / 23:21 WIB
Pertamina akui rugi jual pertalite, ESDM: Tidak mungkin
ILUSTRASI.


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mengaku jual rugi pertalite biarpun baru menaikkan harga sebesar Rp 200/liter pada 24 Maret 2018 lalu.

VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan seharusnya harga pertalite sama dengan harga yang dijual oleh lembaga penyalur swasta. "Harga sebenarnya seperti yang dijual para kompetitor," kata Adiatma ke Kontan.co.id pada Kamis (12/4).

Adiatma bilang harga pertalite dengan harga minyak sudah menembus US$ 60 per barel, seharusnya hargapertalite sudah Rp 8.500/liter. Dengan hanya menetapkan kenaikan harga pertalite Rp 200/liter maka harga pertalite saat ini hanya Rp 7.800/liter.

Pertamina pun akui jual rugi pertalite. Namun hal tersebut langsung dibantah oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto yang menyebut Pertamina tidak akan rugi jual Pertalite. Dengan batas margin minimal 5% saja, Pertamina sudah bisa balik modal jual BBM dalam waktu 20 hari.

"Nggak mungkin (rugi). Karena ini dianggap pasar, turunin harga pasar dia. Rantai distribusi terlalu besar. Kita bisa marginnya dibatasi 5%. Sekarang jualan tiap hari 5%. Artinya apa? Dalam waktu waktu 20 hari untungnya sudah 100%. Bisnis apa yang menggiurkan begitu?"imbuh Djoko pada Kamis (12/4).

Bahkan jika Pertamina jual BBM dengan margin 1% pun, Djoko yakin Pertamina masih bisa untung. Pasalnya volume BBM yang dijual Pertamina mencapai julaan kilo liter (KL).

"Sebesar 1% kalau volumenya jutaan, hitung berapa? Dia ngeluh karena harga pasarnya 5%-10% keuntungannya. Mereka tetap untung, ada cost efisiensi. Mana ada dia rugi,"tegas Djoko.

Apalagi menurut Djoko, Pertamina masih bisa memberikan dividen ke pemerintah selaku pemegang saham dari bisnis Pertamina di luar BBM sebesar Rp 12,1 triliun pada tahun 206. Ini berarti, Pertamina masih mendapatkan keuntungan.

"Dividennya cek Google, berapa triliun? Rp 12,1 triliun, rugi apa untung? Belum bonus sama gaji karyawan, kantornya saja mewah-mewah. Apa dia bilang rugi? Dividen kan artinya kan masih bisa untung. Ini jelas angkanya,"kata Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×