kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina dan PLN sepakat pasokan gas Tiung BIru


Selasa, 08 Agustus 2017 / 22:06 WIB
Pertamina dan PLN sepakat pasokan gas Tiung BIru


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Markus Sumartomjon

Pertamina dan PLN Tandatangani HOA Pasokan Gas Jambaran Tiung Biru

JAKARTA. Akhirnya PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara meneken head of agreement (HOA) pasokan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) pada Selasa (8/8) di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penandatanganan HOA ini merupakan hasil beberapa keputusan penting, salah satunya harga jual ke PLN Wilayah Gresik sebesar US$ 7,6 per mmbtu flat selama kontrak.

Dengan tandatangan HOA itu akhirnya proyek dengan nilai investasi US$ 1,55 miliar tersebut dapat segera dieksekusi. 

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan pemerintah telah mengawal secara marathon agar proyek Jambaran Tiung Biru bisa segera dieksekusi.

"Beberapa keputusan penting telah kami putuskan diantaranya relokasi gas JTB ke Pertamina, Penetapan harga gas JTB ke PLN Wilayah Gresik, Perubahan split kontrak bagi hasil Pertamina EP Cepu proyek JTB, dan alih kelola lapangan dari Exxon oleh Pertamina EP Cepu. Bahkan kami juga melakukan efisiensi capex atau biaya investasi dari US$ 2,1 miliar menjadi US$ 1,5 miliar. Ini capaian besar," ungkap Arcandra pada Selasa (8/8).

Keputusan penting yang telah diputuskan pada tahun 2017, antara lain:

1.Relokasi gas JTB ke Pertamina melalui Surat Menteri ESDM Nomor 538/13/MEM.M/2017 tanggal 11 Januari 2017.

2.Penetapan harga gas JTB ke PLN Wilayah Gresik sebesar US$ 7,6 per MMBTU flat sepanjang kontrak, melalui Surat Menteri ESDM Nomor 5939/12/MEM.M/2017 tanggal 1 Agustus 2017.

3.Perubahan split kontrak bagi hasil Pertamina EP Cepu proyek JTB, melalui Surat Menteri Surat Menteri ESDM Nomor 5953/12/MEM.M/2017 tanggal 1 Agustus 2017

4.Alih kelola lapangan dari Exxon Cepu oleh Pertamina EP Cepu sehingga Pertamina menguasai 90% Participating Interest dan 10% selebihnya akan dikuasai Daerah.

5.Efisiensi capital expenditure (capex) atau biaya investasi dari US$ 2,1 miliar menjadi US$ 1,5 miliar sehingga penerimaan migas bagian negara dan kontraktor menjadi lebih baik.

Sebagaimana diketahui bahwa lapangan Jambaran Tiung Biru dengan investasi sekitar US$ 1,5 miliar akan memproduksi gas sebesar 330 MMSCFD dengan penjualan sebesar 172 MMSCFD selama 16 tahun (plateu). 

Dari 172 MMSCFD pemanfaatan gas tersebut, 100 MMSCFD akan disalurkan ke PLN Wilayah Gresik dengan harga US$ 7,6 per MMBTU flat selama masa kontrak, dan 72 MMSCFD untuk industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Gas dari lapangan Jambaran Tiung Biru nantinya juga akan terkoneksi dengan pipa Gresik-Semarang sepanjang 267 km dengan diameter 28 inch. Pipa Gresik-Semarang dengan investasi sekitar US$ 515 juta direncanakan selesai pada tahun 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×