kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapal pengangkut LPG Pertamina bertambah lagi


Rabu, 23 April 2014 / 20:38 WIB
Kapal pengangkut LPG Pertamina bertambah lagi
Film Netflix The Big 4 dibintangi Putri Marino dan Abimana, salah satu film Indonesia terbaru di Netflix yang akan tayang bulan Desember tahun 2022.


Reporter: Petrus Dabu, Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pertamina terus menambah armada kapal yang menjadi milik sendiri perseroan. Teranyar, BUMN energi ini menambah satu armada kapal untuk pengangkutan elpiji.

Kapal yang sudah diberi nama "Pertamina Gas 2" tersebut saat ini masih berada di galangan Hyundai Heavy Industries Co. Ltd, Ulsan, Korea Selatan. Ujicoba operasi sudah dilakukan pada 13 - 17 April 2014 dan akan diserahkan kepada Pertamina pada 14 Mei 2014.

Kapal Pertamina Gas 2 ini merupakan sister ship dari Pertamina Gas 1 yang telah diserahterimakan kepada Pertamina pada 17 September 2013 lalu. Pertamina Gas 2 akan menjadi kapal milik Pertamina yang ke-61 dari total 191 kapal yang dioperasikan Pertamina. Khusus untuk angkutan kapal LPG, Pertamina Gas 2 merupakan kapal ke-8 milik Pertamina sendiri dari total 28 kapal yang digunakan.

Kapal Pertamina Gas 2 ini akan digunakan untuk mendukung pasokan dan distribusi LPG di Indonesia yang tahun ini permintaannya diperkirakan mencapai 6 juta ton atau tumbuh sekitar 8% dibandingkan tahun lalu sebesar 5,6 juta ton.

Pola operasi kapal Pertamina Gas 2 ini nantinya bermula dari pelabuhan loading antara Pelabuhan Tanjung Uban/Belanak/Tanjung Jabung/Import dan discharge  sebagai mothership di Teluk Semangka.  Atau, melalui jalur pelabuhan loading Bontang/Import dan akan dipergunakan sebagai mothership di Kalbut, Situbondo, selanjutnya akan diproyeksikan untuk kebutuhan international trading.

"Selain sebagai LPG Carrier, Pertamina Gas 2 juga berfungsi sebagai floating storage dan sekaligus "mothership" untuk kapal-kapal pengangkut yang lebih kecil," ujar Direktur Marketing and Trading Pertamina, Hanung Budya.

Dengan adanya kapal induk untuk pengangkutan elpiji ini, menurut Hanung bisa meningkatkan efisiensi biaya transportasi. Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan maka efisiensi biaya transportasi menjadi faktor yang sangat penting di bisnis hilir Migas. "Kedepan kapal tersebut bisa juga digunakan sebagai kapal untuk International trading," tambahnya.

Tahun 2013 lalu, jumlah kargo yang diangkut kapal-kapal yang dioperasikan Pertamina mencapai 91.234 ribu KL, yang terdiri dari 42.800 ribu KL BBM, 12.800 ribu KL (setara) elpiji, dan sisanya minyak mentah dan non BBM lainnya.

 Tahun ini, kargo yang direncanakan diangkut mencapai 96.415 ribu KL, yang terdiri dari 45.900 ribu KL BBM, 15.650 ribu KL LPG (setara), dan sisanya minyak mentah dan non BBM lainya.

Selain pengadaan kapal oleh galangan kapal luar negeri, menurut Hanung, Pertamina juga menjalin kemitraan dengan industri galangan di dalam negeri. Dalam waktu dekat akan dilakukan serah terima kapal baru yang dibangun di galangan dalam negeri dan saat ini sudah memasuki tahap akhir konstruksi, yakni kapal tanker ukuran 17.500 LTDW (MT Pagerungan dan MT Pangkalan Brandan) yang dibangun oleh PT. PAL Indonesia.

Pada tahun 2013 dan 2014 telah ditandatangani kontrak baru pembangunan kapal tanker minyak ukuran 17.500 LTDW sebanyak 7 unit yang dibangun di galangan kapal di dalam negeri yang direncanakan akan selesai pada tahun 2015 atau 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×