kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PGN siapkan pesaing elpiji rumah tangga (1)


Rabu, 17 Desember 2014 / 08:12 WIB
PGN siapkan pesaing elpiji rumah tangga (1)
ILUSTRASI. WhatsApp Desktop di Laptop Muncul Pesan App expired? Ini yang Harus Anda Lakukan


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Sanny Cicilia

PT PGAS Solution, anak usaha PGN siap memasarkan produk anyar tabung CNG. Produk ini merupakan ide untuk mempercepat program konversi dari BBM ke BBG. Namun, yang jadi masalah saat ini belum ada kepastian pasokan gas untuk rumah tangga.

Perusahaan distributor gas alam PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus berupaya menjalankan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). PGN menawarkan produk anyar yang fungsinya mirip dengan elpiji keluaran PT Pertamina, namun dilengkapi generator.

Hanya dengan empat tabung gas silinder berkapasitas masing-masing 15 liter setara premium (lsp), seluruh kebutuhan energi di satu unit rumah tangga bisa terpenuhi.  "Ini teknologi compressed natural gas (CNG) untuk rumah tangga, PGN yang pertama merintis teknologi ini di Indonesia," klaim Direktur Utama PT PGAS Solution Dilo Seno Widagdo kepada KONTAN, Senin malam (15/12) di kantor pusat PGN, Jakarta.

PT PGAS Solution adalah anak usaha PGN dibidang rekayasa dan infrastruktur gas yang mengerjakan inovasi CNG untuk rumah tangga. Adapun CNG dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam.

Dalam proses pembuatannya, CNG disimpan dan didistribusikan dalam bejana tekan, biasanya berbentuk silinder. Gas ini cenderung lebih ringan dari udara karena itu bisa cepat menguap bersama udara jika terjadi kebocoran. Saat ini, produk anyar PGN itu baru berupa prototype

Dia menggambarkan, tabung gas silinder alias tabung CNG itu nantinya bisa digunakan menggerakan generator. Generator itulah yang nantinya bisa menyalakan peralatan elektronik sekaligus memasak. Kapasitas generator yang digunakan bervariasi, mulai dari 900 Watt, 2.200 Watt, 4.500 Watt hingga 7.500 Watt.

Adapun pemasangan instalasi satu unit CNG untuk rumah tangga ini bisa memakan biaya hingga Rp 9  juta. Perinciannya, empat tabung CNG bisa memakan biaya berkisar Rp 4 juta hingga Rp 5 juta.

Sementara untuk generator dengan kapasitas sekitar 900 Watt bisa menghabiskan dana hingga Rp 3 juta. Lalu meteran digitalnya seharga Rp 600.000 hingga Rp 800.000. Selain pemasangan instalasi tersebut, hingga kini PGN masih menghitung besaran konsumsi CNG rumah tangga per bulan dan berapa harga yang harus dibayar oleh pelanggan atau konsumen per bulan.

Namun yang pasti, untuk penggunaan CNG untuk kebutuhan memasak dan lainnya, Dilo mengklaim harganya bisa lebih murah dari harga elpiji 12 kilogram (kg) milik Pertamina yang mencapai Rp 140.000-Rp 150.000 per tabung. Empat tabung CNG itu cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga hingga sebulan.

Hitungan punya hitung, harga satu tabung CNG berkapasitas 15 lsp Rp 46.000. Bila ada empat tabung CNG yang dipasang, dana yang dibutuhkan Rp 184.000 sebulan. Pengeluaran ini lebih murah karena bisa menggerakan generator untuk menyalakan peralatan elektronik rumah tangga dan juga memasak. Sementara jika memakai Elpiji hanya untuk memasak.

Dilo bilang, kini, PGN masih menunggu standardisasi dari Lemigas. Setelah beres, PGN akan menawarkan ke perumahan Harapan Indah, Bekasi. "Setiap bulan truk Mobile Refueling Unit (MRU) datang untuk pengisian," ujarnya. Saat ini PGN membutuhkan kepastian pasokan agar produk anyar ini bisa terjual.     
               

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×