kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PGN yakin proyek jargas membawa dampak ekonomi


Kamis, 26 Oktober 2017 / 17:09 WIB
PGN yakin proyek jargas membawa dampak ekonomi


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Nasional (PGN) Tbk meyakini dengan pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga yang telah dan tengah dilakukan perusahaan akan membawa dampak ekonomi yang baik bagi warga. Untuk itu, pihaknya terus berkomitmen membangun jargas untuk rumah tangga dengan memenuhi target pemerintah sebanyak 1,9 juta pelanggan hingga 2019 nanti.

Perlu diketahui, pembangunan jargas rumah tangga ini, masuk dalam program strategis dan juga program nawacita Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pemanfaatannya, ditujukan sebagai konversi pemakaian Liquified Petroleum Gas (LPG). Sehingga, dapat mengurangi ketergantungan impor yang mampu menghemat devisa.

Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengungkapkan, bahwa PGN merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan pemerintah untuk membangun dan mengoperasikan jargas rumah tangga di berbagai daerah. Adapun anggarannya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun investasi PGN sendiri.

“Pembangunan jaringan gas bumi ke rumah tangga merupakan program strategis dan termasuk dalam program nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla,“ terangnya kepada KONTAN, Selasa (24/10).

Mengacu data PGN, dari 1,9 juta pelanggan jargas rumah tangga sampai tahun 2019, PGN kebagian dan menargetkan membangun jargas rumah tangga sampai 1,3 juta pelanggan. Rachmat mengatakan, saat ini, PGN telah mengelola 221.049 SR. Rinciannya, 111.873 SR merupakan investasi PGN, dan 109.176 SR adalah penugasan pemerintah.

Di tahun ini dan tahun 2018, kata Rachmat, PGN sedang mengembangkan jargas rumah tangga di delapan Kabupaten/Kota, yang dipandang strategis dalam rangka memperluas utilisasi gas bumi berbasis kewilayahan di masing-masing Kabupaten/Kota. Diantaranya, Kota Dumai, Kota Tangerang, Kabupaten Karawang, Kota Cirebon, Kabuoaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo. ”Kegiatan ini juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat,“ pungkasnya.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ego Syahrial mengatakan di tahun 2019, secara keseluruhan pemerintah menargetkan pembangunan jargas rumah tangga mencapai 1,9 juta SR. “Sekarang relalisasi pembangunan jargas baru mencapai 24%, target saya 40% - 45% (tahun 2017 ini),“ tandasnya kepada KONTAN, Selasa (24/10).

Sementara itu, untuk mendukung pembangunan jargas rumah tangga itu, PGN juga giat membangun pipa distribusi. Sebagai contoh, proyek pipa distribusi gas bumi Dumai, Provinsi Riau, yang akan dibangun sepanjang 56 Kilometer (Km).

Adapun proses pembangunan pipa distribusi Dumai sendiri sudah dimulai beberapa bulan lalu. “Proyek pipa distribusi gas bumi di Dumai sudah berjalan, bahkan progresnya saat ini sudah mencapai 40%,” kata Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widagdo, Rabu (25/10).

Tidak hanya di Dumai, PGN juga sedang dalam proses membangun jaringan pipa distribusi gas bumi di Pasuruan, Mojokerto. Juga, mengembangkan pipa gas bumi di Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 Km.

Perlu diketahui, sampai saat ini, PGN telah membangun dan mengoperasikan infrastruktur pipa gas bumi sepanjang 7.270 Km atau setara 80% pipa gas bumi hilir seluruh Indonesia. Dan, PGN telah memasok lebih dari 1.658 industri besar dan pembangkit listrik, lebih dari 1.930. “Konsumen PGN tersebut tersebar di 19 kabupaten/kota di 12 provinsi,“ tandasnya.

Pemanfaatan Gas Lewat Inovasi

Nah, untuk memperluas pemanfaatan gas bumi ini, PGN juga turut berinovasi, dengan cara memasok gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) untuk Usaha Kecil Menengah (UKM). Salah satu UKM yang turut merasakan manfaat gas bumi melalui inovasi itu adalah Bogor Laundry. UKM yang berdiri sejak awal 2010 ini, pada bulan Agustus 2017 lalu, sudah bermigrasi dari yang awalnya memakai LPG menjadi CNG.

“Karena pasokan tidak stabil dan harga tidak bersahabat, makanya kami berpikir untuk migrasi ke gas alam," kata Pemilik Bogor Laundry, Sri Derin Salihah, pekan lalu.

Setali tiga uang, selain Bogor Laundry, pelanggan gas bumi dari PGN di Bogor adalah fasilitas publik seperti rumah sakit. Yakni, Rumah Sakit Azra yang menggunakan gas bumi untuk laundry dan restorannya.

Layanan CNG merupakan salah satu konsep pelayanan kepada pelanggan dengan tema PGN 360 Degree Integrated Solution. Konsepnya, PGN memberikan layanan penggunaan gas bumi dari hulu hingga hilir, seperti penyediaan gas bumi melalui anak usaha Saka Energi, penyediaan gas bumi dalam bentuk gas alam cair (LNG), CNG sampai melalui jaringan pipa gas bumi yang tersebar di 19 kabupaten/kota di 12 provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×