Reporter: Handoyo | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Kucuran dana pinjaman sebesar US$ 450 juta dari Bank Dunia untuk program perumahan segera cair. Tahap pertama, dana segar tersebut diprediksi dapat ditarik pada pertengahan tahun ini yakni di antara bulan Juni-Juli 2017.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Syarif Burhanuddin mengatakan, finalisasi administrasi pinjaman ini akan selesai pada bulan April.
Dari total komitmen pinjaman dari Bank Dunia tersebut, sebesar US$ 215 juta digunakan untuk pembangunannya rumah swadaya. Sebesar US$ 215 juta diimplementasikan untuk bantuan KPR. Sedangkan sisanya US$ 10 juta untuk kegiatan pendukung seperti penyiapan tenaga ahli.
Pinjaman dana ini akan berlangsung selama kurang lebih empat tahun. "Sehingga maksimal pada tahun 2020 mendatang, pinjaman ini sudah selesai," ujarnya akhir pekan lalu.
Meski tidak merinci, tahun ini Syarif bilang jumlah dana yang dapat dicairkan sekitar Rp 450 miliar. Dari dana itu rumah yang dapat dibangun melalui dana pinjaman ini yakni antara 30.000 unit sampai dengan 40.000 unit.
"Namun bila tidak dapat terpenuhi (jumlah unit rumah yang dibangun) maka akan ditarik untuk dibangun di tahun 2018," kata Syarif.
Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono mengatakan, pendanaan dari bank dunia ini dapat digunakan untuk membantu pekerja informal atau pengusaha mikro untuk mendapatkan akses perumahan. Seperti diketahui, selama ini pekerja informal masih sulit untuk mengakses bank untuk keperluan kredit perumahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
