kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PNM gaet BUMN salurkan pendanaan di Indramayu


Senin, 13 Maret 2017 / 13:51 WIB
PNM gaet BUMN salurkan pendanaan di Indramayu


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama BUMN menggagas Koperasi Malai Padi untuk mengembangkan beras premium di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Hal itu dilakukan lantaran petani Indramayu kerap menghadapi masalah pascapanen.

Kabupaten Indramayu menjadi daerah lumbung padi nasional dengan hasil panen menembus angka 1,7 ton setahun. Sementara, konsumsi daerah hanya sebesar 250.000 ton per tahun. Hal inilah yang kemudian membuat Indramayu menjadi daerah lumbung padi nasional.

Meski menjadi daerah lumbung padi, para petani kerap menghadapi permasalahan pascapanen. Demi mensukseskan program kedaulatan pangan sesuai dengan Nawacita Jokowi, PNM dan 14 Direktur Utama mencanangkan program rice center dan digitalisasi pertanian BUMN di Desa Mundu, Kabupaten Indramayu pada Jumat (10/3). Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri BUMN, Rini M. Soemarmo.

PNM sebagai salah satu perusahaan BUMN melakukan program pembinaan terhadap petani Indramayu guna membudidayakan beras premium di daerah Indramayu melalui Koperasi Malai Padi Kabupaten Indramayu.

Dalam program tersebut, PNM menyalurkan dana kemitraan untuk anggota Koperasi Malai Padi seluas 70 hektare (ha). PNM bersinergi dengan PT KAI untuk tambahan penyaluran dana serta kemitraan seluas 60 ha.

Parman Nataatmadja, Direktur Utama PNM bilang, kebanyakan lumbung padi Indramayu adalah beras biasa, tetapi banyak petani yang tertarik membudidayakan beras premium. "Itu akan membantu para petani mendapatkan hasil yang maksimal, karena kita juga melihat beras premium menjadi salah satu pasar yang bagus," ujarnya dalam rilis, Sabtu (11/3).

Lanjutnya, melalui Koperasi Malai, para petani bisa mengawasi proses budidaya padi premium dan bisa pula bertindak sebagai pengepul. "Koperasi Malai nantinya juga bisa bekerja sama dengan BUMN beras jadi off tacker, karena BUMN lain juga sudah mulai. Jadi ini tahap perintisan bagi kita," papar Parman.

Arief Mulyadi, Exevutive Vice President PNM mengatakan, ke depan sinergi antara PNM dan BUMN lain akan lebih ditingkatkan terutama dalam penyaluran dana kemitraan untuk memperluas lahan pertanian premium dan pembibitan padi pertanian. Selain itu, kerja sama tersebut juga membuka peluang kerja sama Pasar Koperasi Malai Padi dengan BUMN sebagai off tacker beras premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×