kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ponsel pintar bikin Erajaya Swasembada berjaya


Selasa, 15 Mei 2018 / 10:50 WIB
Ponsel pintar bikin Erajaya Swasembada berjaya
ILUSTRASI. Penjualan ponsel Xiaomi


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kalau Anda termasuk investor yang membeli saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sejak akhir tahun lalu, berarti Anda sudah mendulang untung besar. Harga saham ERAA naik tinggi sejak awal tahun ini.

Pada penutupan akhir tahun lalu, harga ERAA masih sebesar Rp 735 per saham. Tapi pada penutupan perdagangan kemarin (14/5), harga saham ERAA sudah sebesar Rp 1.870 per saham. Artinya, harga saham ini naik 154,42%.

Wajar saja, kinerja emiten peritel gawai ini memang cukup kinclong di tiga bulan pertama tahun ini. Pendapatan ERAA di periode tersebut mencapai Rp 8,28 triliun, naik sekitar 60,28% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan telepon seluler dan tablet memberi kontribusi 83% pada total penjualan.

Laba bersih bahkan naik tajam. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 237,22% menjadi Rp 205,36 miliar di kuartal pertama.

Michael Setjoadi, Analis Bahana Sekuritas, menyebut, pendapatan ERAA naik lumayan berkat penjualan gawai merek Xiaomi. Sekadar info, di kuartal IV-2017 lalu ERAA berhasil membuka toko resmi Xiaomi. Hingga kuartal I-2018 penjualan ponsel Xiaomi pun terus meningkat.

Research Analyst MNC Sekuritas Victoria Venny, dalam riset per 8 Mei, mengatakan, saat ini ada kecenderungan kelompok berpenghasilan menengah ke bawah memilih membeli ponsel pintar dengan harga yang lebih terjangkau. Hasil riset International Data Corporation (IDC) menyebut penjualan ponsel pintar kategori menengah ke bawah menyumbang 71% penjualan ponsel pintar di Indonesia sejak kuartal II-2017.

ERAA pun menyesuaikan strategi. Analis BCA Sekuritas Aditya Eka Prakasa menulis dalam riset 11 Mei, tahun ini ERAA akan banyak melakukan ekspansi, di antaranya membuka 250 toko baru hingga akhir tahun. Emiten penjaja barang telekomunikasi seluler ini bakal fokus menyasar kota lapis kedua.

Selain itu, untuk mengakomodasi setiap lapisan ekonomi, ERAA mengikat perjanjian dengan Itochu dan Payjoy untuk menyediakan pembiayaan telepon seluler praktis. Konsumen cukup melengkapi data nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP), akun Facebook dan nomor telepon yang aktif.

Kerjasama ini bisa memperluas pangsa pasar ERAA ke pelanggan yang tidak memiliki kartu kredit. "Sistem pembayaran tersebut akan lebih cocok dilakukan di kota lapis kedua dan kerja sama ini harus berjalan dengan baik, mengingat jajaran merek ERAA yang luas ada di ponsel murah asal China yang populer di segmen bawah," kata Aditya.

Selain itu, ERAA juga sedang membangun bisnis fintech untuk membiayai penjualan ponsel pintar. Aditya mengatakan hal ini akan membantu ERAA memperbesar target pelanggan, selain dari kerjasama mereka dengan Payjoy dan Itochu.

Cari pendanaan

Demi menggenjot penjualan di segmen produk itu, ERAA menggelar private placement sebanyak 290 juta saham untuk menambah modal kerja. Michael menilai, private placement akan membuat ERAA menanggung beban lebih besar ketimbang mencari pendanaan ke bank.

Tapi, Michael mengatakan ERAA tetap melakukan private placement karena bekerja sama dengan Xiaomi. "Karena ada partner strategis, dalam hal ini Xiaomi yang masuk jadi investor," kata Michael, Senin (14/5).

Meski begitu, analis menilai ada beberapa hal yang bisa mengganggu pertumbuhan ERAA. Pertama, kerja sama pembiayaan dengan pihak ketiga berpotensi memicu risiko kanibalisasi dan mengurangi penjualan di gerai tradisional. Kedua, ada risiko beban biaya dari pembukaan toko baru.

Meski begitu, Michael melihat pendapatan ERAA tetap akan positif, didukung penjualan produk internet of things (IoT) dan peralatan rumah tangga. Ia memprediksi pendapatan ERAA di akhir tahun ini mencapai Rp 32 triliun dengan laba bersih Rp 700 miliar.

Aditya merekomendasikan hold ERAA dengan target harga Rp 1.810 per saham. Sedangkan, Victoria merekomendasikan buy dengan target Rp 2.000 per saham.

Analis Trimegah Sekuritas Darien Sanusi merekomendasikan buy saham ERAA dengan target harga Rp 3.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×