kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi ekspor masih moncer, buy saham SRIL


Kamis, 24 Agustus 2017 / 21:02 WIB
Potensi ekspor masih moncer, buy saham SRIL


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID -  Potensi ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) yang digerakkan emiten PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) memiliki masa depan yang bagus. Murahnya upah buruh serta lengkapnya lini sektor produksi tekstil Group Sritex ini memberikan keuntungan besar bagi raksasa tekstil ini.

Filbert Anson analis Kresna Graha Sekurindo melihat di Asia Pasifik, Indonesia adalah salah satu produsen tekstil yang kompetitif. Pasalnya upah buruh masih terhitung lebih rendah dibanding negara pesaing Vietnam, China dan Thailand. Maka dari sisi biaya produksi, Indonesia dapat bersaing secara lebih kompetitif.

Pabrik SRIL yang terletak di Jawa Tengah menawarkan upah buruh pada kisaran Rp 1,4 juta per bulan alias US$ 103. Angka ini cukup jauh dibandingkan kisaran upah di Vietnam sebesar US$132,1 dan Pakistan U$105 per bulan.

Apalagi dengan keluarnya Amerika Serikat dari perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP) pada awal tahun ini memberikan Indonesia kesempatan besar untuk ikut berdagang dengan negara raksasa impor tekstil tersebut. Pasalnya sejumlah negara yang tergabung dalam kerja-sama tersebut telah menikmati potongan tarif dan bea yang lebih murah ketimbang non-anggota seperti Indonesia.

Dengan demikian, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menjajaki pasar Asia dan Amerika dengan menghadirkan produk tekstil berkualitas tinggi dan biaya produksi yang lebih kompetitif.

"Tentu ada juga potensi dari pasar Eropa dan SRIL sudah punya beberapa klien besar dari Eropa," lanjut Filbert.

SRIL memang juga memiliki posisi di kawasan Eropa terutama produk garmen militer mereka yang digunakan untuk tentara Jerman sejak tahun 1993. Tak hanya itu, ia juga menyediakan seragam tentara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) seperti Swedia, Malaysia dan Belanda.

Sedangkan dari sisi fesyen, Sritex group juga memberikan pasokan pada sejumlah merk besar seperti H&M, Disney, Macy's dan Wallmart.

"Memang untuk mendapat klien baru di segmen militer akan lebih susah dibanding di segmen fashion yang lebih kearah retailer," lanjut Filbert.

Sebagai informasi, penjualan pada 2016 menunjukkan penjualan sektor ekspor memberikan kontribusi 54% sebesar US$ 357 juta, sedangkan penjualan domestik di 47% alias US$ 322,9 juta. Group Sritex telah menyediakan tekstil untuk 5 benua dan 55 negara yakni kepada 11 negara Amerika, 11 negara di Eropa, 7 di Afrika, 7 di Timur Tengah dan 19 negara di kawasan Asia Pasific.

Kepada para investor, Filbert menyarankan aksi buy dengan target price hingga akhir tahun di Rp 500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×