kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PP Properti masih hati-hati masuk bisnis perkantoran


Selasa, 10 Juli 2018 / 17:43 WIB
PP Properti masih hati-hati masuk bisnis perkantoran
ILUSTRASI. Obligasi PT PP Properti Tbk


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) menambah portofolionya ke bisnis perkantoran dengan melakukan joint venture dengan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia yang merupakan anak usaha dari PELINDO II dengan mendirikan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia pada Kamis (5/7) yang lalu.

Perusahaan patungan ini memiliki modal dasar sebesar Rp 350 miliar dengan porsi kepemilikan saham sebesar 70% oleh Pengembang Pelabuhan Indonesia sementara sisanya berasal dari PPRO.

Dalam kerjasama ini, nantinya Pengembang Pelabuhan Indonesia akan menyediakan lahan. Selain itu pasar juga sudah tersedia yang terdiri dari anak-anak usaha Pelindo. Nantinya 50% hingga 60% dari perkantoran ini akan digunakan oleh anak-anak usaha Pelindo.

Manajemen PPRO mengatakan bahwa hal ini bukan berarti perusahaan tersebut sudah masuk ke segmen bisnis perkantoran. Apalagi PPRO hanya memiliki porsi minoritas dalam joint venture tersebut. Selain itu, nantinya pendapatan dari bisnis tersebut bakalan dikonsolidasikan ke anak usaha Pelindo.

"Kami akan masuk ke bisnis perkantoran, tapi di kawasan," kata Indaryanto, Direktur Keuangan PPRO saat dihubungi KONTAN, Selasa (10/7). Indaryanto mengatakan bahwa pengembangan perkantoran bisa dilakukan di beberapa proyek perusahaan ini seperti di Grand Kamala Lagoon dan juga di wilayah Bandara Kertajati.

Meski demikian, saat ini perusahaan ini belum memiliki kontribusi dari bisnis perkantoran. Pendapatan terbesar dari PPRO masih berasal dari proyek-proyek residensial lantaran inti bisnisnya adalah hunian.

"Untuk reccuring income masih punya kontribusi kecil ke pendapatan, baru sekitar 5% hingga 10%," kata Indaryanto. Ia mengatakan, reccuring income PPRO terutama berasal dari hotel yang dimiliki oleh PPRO.

Sebagai informasi saja, hingga saat ini, PPRO sudah membukukan marketing sales hingga Rp 2,1 triliun. Marketing sales dari PPRO ini sudah melebihi separuh target perusahaan di tahun ini yakni Rp 3,8 triliun.

Beberapa proyek bakalan dirilis oleh perusahaan ini di semester II-2018 ini termasuk proyek besar anak usaha PT PP (persero) Tbk ini yakni proyek apartemen di Kertajati. Untuk tahap pertama perusahaan ini akan membangun 4 tower apartemen. Tower pertama akan dibangun di semester keduua 2018.

Terkait dengan investasi dari proyek tersebut, PPRO bakalan merogoh kocek sebesar Rp 100 miliar untuk setiap tower 12 lantai yang dibangun di wilayah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×