Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk resmi menjadi anggota baru Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode saham PPRE. Perusahaan jasa konstruksi ini melepas 2,35 miliar saham baru atau setara 23% saham dengan harga Rp 430. Dengan begitu, anak usaha PT PP Tbk (PTPP) itu meraup dana initial public offering (IPO) mencapai Rp 1 triliun.
Usai IPO, PPRE menyiapkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) tahun depan Rp 1,4 triliun. Nilai capex 2018 tersebut lebih rendah dari belanja modal 2017 yang mencapai Rp 1,8 triliun. Sebab, PPRE akan mengurangi rencana akuisisi di tahun depan.
"Kami akan lebih fokus ke pertumbuhan organik," ujar Benny Pidakso, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PPRE, di Jakarta, Jumat (24/11).
Sebanyak 60% dana capex PPRE tahun depan bakal berasal dari pendanaan eksternal. Sedangkan yang 40% sisanya dari kas internal. "Hasil pendanaan IPO sudah masuk dalam ekuitas," kata Benny.
Selain memiliki bisnis penyewaan alat berat, PPRE juga punya beberapa lini usaha lain, mulai bisnis civil work, ready mix, foundation, hingga form work. Saat ini, PPRE bekerjasama dengan anak usahanya, PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA), mengerjakan beberapa proyek strategis nasional. Misalnya, proyek jalan tol Trans Sumatera, tol Pandaan–Malang, tol Manado–Bitung, dan Solo–Kertosono.
Selain itu, mereka juga menggarap proyek Bendungan Way Sekampung, Bendungan Leuwi Keris, dan Pengendalian Lahar Sinabung. Sayang, saat debut perdana kemarin, saham PPRE berakhir di zona merah. Jumat (24/11), harga saham emiten yang berdiri 2004 ini ditutup turun 4,65% ke level Rp 410 dari harga perdananya. Total transaksi di saham itu sebesar 103,94 juta saham, dengan nilai Rp 42,26 miliar. PPRE memiliki total market cap Rp 4,19 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
