kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produk alas kaki dominasi ekspor nonmigas ke Amerika Serikat


Rabu, 16 Mei 2018 / 10:57 WIB
Produk alas kaki dominasi ekspor nonmigas ke Amerika Serikat
ILUSTRASI. Aktivitas Bongkar Muat Ekspor Impor di JICT


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah produk industri manufaktur Indonesia diekspor secara direct call ke Amerika Serikat dengan menggunakan kapal kontainer berukuran besar. Direct call adalah sistem pelayaran langsung peti kemas dari pelabuhan domestik ke pelabuhan tujuan di luar negeri tanpa singgah di pelabuhan mana pun.

Usai acara pelepasan ekspor komoditas nonmigas Indonesia dari Jakarta menuju Los Angeles, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, pengiriman komoditas melalui rute langsung tersebut dapat lebih efisien dan memangkas biaya logistik hingga 20%. “Jadi, lebih murah berkisar US$ 300 setiap kontainer, dibandingkan jika dengan perjalanan melalui Singapura,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (16/5).

Selain itu, mampu menghemat waktu pengiriman barang. Dibandingkan lewat Singapura, shipping time-nya kira-kira sampai 31 hari. "Sedangkan, dengan direct call ini hanya 23 hari sehingga membantu time to market lebih cepat,” imbuhnya.

Dari 32 industri manufaktur di dalam negeri yang terlibat dalam pengiriman via kapal raksasa tersebut, total nilai ekspornya mencapai US$ 11,98 Juta. Produk nonmigas ini meliputi alas kaki mendominasi sebesar 50%, produk garmen (15%), produk karet, ban dan turunannya (10%), produk elektronik (10%), serta produk lainnya seperti kertas, ikan beku dan suku cadang kendaraan (15%).

Perusahaan pengekspor itu antara lain Buma Apparel Industry, Nikomas Gemilang, Parkland World Indonesia, Mattel Indonesia, Dilmoni Citra Mebel Indonesia, Gajah Tunggal, Multistrada Arah Sarana, Indonesia Epson Industry, dan Samsung Electronics Indonesia. Selanjutnya, Komatsu Undercarriage Indonesia, Koyorad Jaya Indonesia, Maxindo Karya Anugerah, dan Indo Porcelain.

“Seluruhnya produk manufaktur, bukan komoditas mentah,” tegas Airlangga. 

Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk terus mengoptimalkan nilai tambah produk dalam negeri serta memacu devisa negara melalui peningkatan ekspor. Kegiatan ini menunjukkan pula bahwa iklim usaha di Indonesia berjalan baik yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Komoditas nonmigas yang diekspor tersebut diangkut menggunakan Kapal CMA CGM Tage, memiliki kapasitas mencapai 10.000 twenty-foot equivalent units (TEUs). Kapal berbobot sebesar 95.263 gross tonnage (GT) dan berukuran panjang hingga 300 meter ini merupakan satu dari beberapa kapal raksasa yang kini secara rutin berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

“Pengiriman sekarang ini sebanyak 4.300 TEUs. Ke depannya, kami akan terus dorong untuk semakin bertambah,” ucap Airlangga. 
Untuk itu, pemerintah tengah berupaya untuk membuat perjanjian dagang khusus dengan Amerika Serikat. Karena, 40% muatan kapal tersebut masih kena bea masuk 10%-20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×