Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Perbenihan Hortikultura (Hortindo) mencatat, sepanjang semester I 2014, anggotanya telah memproduksi 4.000 ton benih yang terdiri dari 160-170 varietas sayuran tropis hibrida. Produksi benih dari 16 perusahaan yang tergabung dalam Hortindo pada tahun ini diperkirakan naik 8%-10%.
Ketua Umum Hortindo Afrizal Gindow mengatakan, meskipun terjadi peningkatan produksi, namun market share Hortindo tidak bertambah. Hal itu terjadi karena adanya meningkatnya kebutuhan benih nasional tahun ini yang mencapai 14.000 ton sampai 15.000 ton. "Dari total kebutuhan nasional, kami menyumbang sekitar 60% atau 8.000 ton," ujarnya, Kamis (23/7).
Sepanjang semester satu ini, nilai penjualan benih tertinggi berasal dari kelompok kubis, timun disusul benih tomat, cabai dan buah-buahan. Hingga akhir tahun 2014, Hortindo memperkirakan permintaan benih tetap tinggi. Hanya saja diakui Afrizal ada tiga tantangan yang dihadapi industri benih hingga akhir tahun.
Pertama, konsistensi suplai untuk kebutuhan benih ke petani. Kedua, proses karantina antar pulau yang harus dipercepat. Ketiga, upaya menjaga konsistensi petani untuk tetap menanam komoditas yang sama sekalipun harganya terus turun.
Sementara itu, demi meningkatkan produksi benih unggul, anggota Hortindo terus berupaya melakukan pembinaan kepada petani. Bentuk pembinaan dilakukan lewat pendidikan tekhnik dasar pertanian mulai dari pengolahan tanah, pemupukan dan pengobatan. Serta, tekhnik penyilangan dan panen serta pasca panen. Hingga saat ini ada 700.000 petani yang telah dibina plus menjadi mitra perusahaan untuk memproduksi benih unggul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
