kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen barbie tolak tawaran akuisisi Hasbro


Kamis, 16 November 2017 / 18:56 WIB
Produsen barbie tolak tawaran akuisisi Hasbro


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Mattel Inc telah menolak lobi Hasbro Inc untuk mengakuisisi. Sejumlah sumber Reuters yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pada Kamis (16/11). Dus, ketidakpastian mengenai potensi merger dua perusahaan mainan terbesar di dunia ini perlahan kandas.

Penolakan Mattel menunjukkan bahwa Margaret Georgiadis, CEO Mattel, ingin mendapatkan tawaran yang tinggi dari Hasbro. Mattel telah menginformasikan kepada Hasbro bahwa proposal akuisisi menurunkan nilai perusahaan.

"Proposal akuisisi tidak memperhitungkan secara memadai potensi regulator untuk menolak kesepakatan tersebut berdasarkan kekhawatiran antimonopoli," kata sumber Reuters.

Saat ini, status negosiasi antara kedua perusahaan belum jelas. Yang pasti, dua raksasa mainan ini telah terlibat dalam beberapa kali pembicaraan merger dan akuisisi selama dua dekade terakhir.

Merger kedua perusahaan tersebut akan menciptakan sebuah raksasa mainan, menyatukan merek My Little Pony, Nerf  dan Monopoly milik Hasbro dengan merek boneka Barbie dan Hot Wheels milik Mattel. Akuisisi Mattel akan memberi Hasbro lebih banyak kuasa untuk bernegosiasi harga dengan studio hiburan melalui waralaba TV dan film.

Hasbro dan Mattel telah melakukan pembicaraan beberapa kali selama bertahun-tahun, termasuk di tahun 1996. Keduanya juga pernah memproses kesepakatan pada akhir tahun 2015.

Mattel memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 6,3 miliar. Sementara Hasbro memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 11,8 miliar.

Kebangkrutan Toys "R" Us, peritel mainan terbesar di Amerika Serikat pada September, membuat pasar menyoroti tantangan di sektor mainan. Produsen mainan juga menghadapi kompetisi mainan online dan preferensi anak-anak yang beralih untuk elektronik dari mainan tradisional.




TERBARU

[X]
×