kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Properti lesu, Adhi Commuter optimis permintaan hunian berkonsep TOD masih tinggi


Kamis, 09 Juli 2020 / 21:21 WIB
Properti lesu, Adhi Commuter optimis permintaan hunian berkonsep TOD masih tinggi
ILUSTRASI. PT Adhi Commuter Properti melakukan topping off dan ground breaking Mal. Apartemen proyek LRT City Jaticempaka


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis global pandemi corona (Covid-19) berdampak pada lesunya aktivitas ekonomi Indonesia, termasuk pula sektor properti. Meski begitu, PT Adhi Commuter Properti optimistis permintaan pasar untuk transit oriented development (TOD) tetap tinggi.

Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Rizkan Firman mengatakan bahwa Adhi Commuter Properti optimistis permintaan pasar terhadap hunian yang terintegrasi transportasi (Transit Oriented Development/TOD) tetap tinggi.

“Pandemi Covid-19 itu bersifat temporer, sedangkan kebutuhan hunian senantiasa meningkat karena jumlah penduduk semakin bertambah. Selain itu, megaproyek MRT dan LRT yang segera selesai ini diprediksi mendongkrak prospek pada pengembangan properti berkonsep TOD, yang mengedepankan kemudahan akses transportasi Jabodetabek,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id Kamis (9/7).

Baca Juga: Adhi Commuter Properti tetap melanjutkan pengembangan proyek berikut

Hunian berkonsep TOD ini memang selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi Tahun 2018 - 2029, di mana pemerintah mengatur pengurangan penggunaan kendaraan pribadi dan memacu orang untuk menggunakan transportasi publik.

Diakui oleh Direktur Pemasaran ACP Indra Syahruzza bahwa prospek hunian berkonsep TOD di tahun 2020 sangat bagus. Alasannya, transportasi massal semakin berkembang, seperti MRT, LRT dan kereta cepat. 

Sehingga, masyarakat semakin sadar terhadap kelebihan-kelebihan hunian yang dekat atau bahkan terintegrasi langsung dengan transportasi massal seperti produk hunian dari LRT City.

Saat ini, LRT City Bekasi - Eastern Green memiliki dua tower, yakni Tower Primrose dan Tower Clove. Total unit Tower Primrose sebanyak 634 unit dengan beragam tipe, seperti Premiere (studio), Executive (1BR) dan Suite (2BR). Untuk Tower Primrose telah diserahterimakan pada bulan Juli 2020.

Di tengah pandemi saat ini, lanjutnya, LRT City Bekasi - Eastern Green memiliki strategi dalam meningkatkan penjualan secara digital seperti menggunakan iklan digital, memperlihatkan show unit kami melalui 3D Show agar mudah diakses oleh konsumen loyal dan calon konsumen.

Menurut Rizkan, berinvestasi properti saat pandemi menjadi prospek yang nilainya tidak akan turun, justru meningkat secara signifikan.

“Berinvestasi di properti setidaknya akan meraup keuntungan antara 15%-20% per tahun. Kemudian, pemilik properti dapat menyewakan kepada pihak lain, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bulanan atau tahunan,” pungkasnya.

Baca Juga: Pemerintah hanya menetapkan 24 kawasan TOD di Jabodetabek, ini rinciannya

Asal tahu saja, LRT City Bekasi – Eastern Green dikembangkan dengan luas 1,4 hektare. Memiliki akses langsung ke berbagai moda transportasi publik seperti Stasiun LRT Jatimulya, BRT Transjabodebek, dan Pintu Tol Bekasi Timur.

LRT City Bekasi - Eastern Green memiliki dua tower, yakni Tower Primrose berjumlah 634 unit dan Tower Clove dengan 302 unit serta mengusung konsep “Your Smart Move”, “Smart Acces”, dan “Smart Facility”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×