kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Queen Energy kucurkan investasi US$ 7,75 juta


Rabu, 13 Maret 2013 / 20:17 WIB
Queen Energy kucurkan investasi US$ 7,75 juta
ILUSTRASI. Jadwal Liga Inggris Brighton vs Man City: The Citizens siap balas The Seagulls


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. Blok Loyak diproyeksikan bisa menghasilkan minyak dan gas bumi (migas) sebanyak 1.500 barel minyak ekuivalen per hari (BOEPD) pada 2017 mendatang. Queen Energy tidak akan menggarap langsung Blok Loyak ini, melainkan melalui anak usahanya yaitu PT Queen Energy Indonesia Loyak Talang Gula.

Anton Kristanto, CEO & Managing Director Queen Energy Indonesia mengatakan, Blok Loyak Talang Gula merupakan blok migas pertama yang dikelola perusahaannya. "Kami juga sedang menjajaki untuk menjadi operator blok migas lainnya di Indonesia," ujar dia, Rabu (13/3).
Sekadar informasi, Blok Loyak Talang Gula merupakan lahan milik PT Pertamina EP yang ditaksir memiliki cadangan migas sebesar 33 juta BOEPD. Queen Energy akan menjadi operator selama 15 tahun.

Anton menjelaskan, bersama Pertamina EP dan Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), pihaknya telah menyepakati bagi hasil produksi. Untuk minyak, pemerintah akan mendapatkan 32,77% dari total produksi, Pertamina EP akan memperoleh bagian 43,69%, dan porsi QEI sebesar 23,52%. Sedangkan porsi gas terbagi menjadi pemerintah sebesar 32,77%, Pertamina EP sebanyak 35,85%, dan QEI sekitar 31,37%.

Dalam perjanjian KKS Migas itu juga disepakati komitmen kerja dalam tiga tahun ke depan. "Pada September 2013, kami akan work over (mengerjakan produksi lanjutan) dua sumur di Lapangan Windu dan membuka satu sumur," kata Anton. Nilai investasi untuk pengerjaan itu sebesar US$ 3,3 juta. Tahun depan, pihaknya akan melakukan seismik tiga dimensi sepanjang 15 kilometer persegi (km2) dan membangun fasilitas produksi. 

Biaya operasional yang akan dikeluarkan diperkirakan mencapai US$ 4,3 juta. Kemudian, di tahun 2015, QEI akan melaksanakan well surface work dan menggelar studi Geology Geophysics Reservoir(GGR) dengan investasi sekitar US$ 150.000.

Anton memproyeksikan, pada pertengahan 2014, produksi migas di Blok Loyak Talang Gula sekitar 500 BOEPD, Ia berharap, pada 2017, produksi migas sudah mencapai 1.500 BOEPD. Rencananya, pasokan migas dari blok ini akan dialirkan melalui pipa Pertamina EP Unit Bisnis EP (UBEP). 

Sekadar informasi, QEI mulai berdiri pada 2009 silam. Perusahaan ini merupakan gabungan dari berbagai perusahaan yang bergerak dari berbagai sektor, seperti sektor jasa penerbangan, sektor manufaktur, dan sektor perdagangan.

Alasan Queen Energy masuk ke bisnis migas, menurut Anton, adalah keyakinan bahwa industri migas memiliki prospek yang positif. Buktinya, meskipun krisis ekonomi global melanda, industri migas tetap kokoh berdiri. QEI baru menekuni bisnis migas sejak tahun 2010. Hingga saat ini, QEI telah mengeluarkan investasi senilai US$ 12 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×