kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ratu Atut kemungkinan terjerat alat kesehatan


Jumat, 06 Desember 2013 / 11:52 WIB
Ratu Atut kemungkinan terjerat alat kesehatan
ILUSTRASI. Dapatkan diskon spesial untuk furnitur home office pilihan dari Informa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi kemungkinan menjerat Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten. Saat ini, kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten masih dalam tahap penyelidikan sehingga KPK belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.

Ihwal kemungkinan menjerat Ratu Atut dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan ini diungkapkan oleh Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, di Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Menurut Bambang, jika ada dua alat bukti yang ditemukan dan dapat disimpulkan mengenai keterlibatan Ratu Atut, politikus Partai Golkar tersebut bisa ditetapkan sebagai tersangka.

”Sejauh ini, kami terus menyelidiki dan mengumpulkan sejumlah alat bukti dalam kasus pengadaan alat kesehatan di Banten,” katanya.

Bambang mengatakan, konsentrasi KPK dalam pengadaan kasus korupsi yang terjadi di Banten adalah kasus pengadaan alat kesehatan. Kasus dugaan korupsi di Banten saat ini bukan hanya terkait dengan pengadaan alat kesehatan, melainkan juga beberapa bidang lainnya, seperti penyaluran dana bantuan sosial.

Bahkan, karena banyaknya kasus korupsi yang diduga terjadi di Banten, Ketua KPK Abraham Samad sampai lupa berapa jumlahnya.

”Kasus korupsi di Banten yang dilaporkan dan yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan kepada KPK akan kami tindak lanjuti. Korupsi di Banten itu banyak. Saking banyaknya, saya lupa itu ada beberapa poin. Namun, itu masih pada tahap pendalaman semua, ini masih harus divalidasi, verifikasi untuk mencari alat bukti,” kata Abraham.

Kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten ini berawal dari penyidikan KPK dalam kasus korupsi penanganan perkara sengketa Pilkada Kabupaten Lebak di Mahkamah Konstitusi. Pengembangan penyidikan kasus dugaan korupsi sengketa Pilkada Kabupaten Lebak ini mengarahkan KPK pada dugaan kasus korupsi pada pengadaan alat kesehatan di Kota Tangerang Selatan dan Provinsi Banten.

”Kasus pengadaan alat kesehatan Banten ini masih dalam penyelidikan. Kasus ini antara lain berasal dari pengembangan penyidikan kasus dugaan korupsi penanganan perkara di MK. Ratu Atut sudah pernah dimintai keterangan, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten. KPK sedang menelusuri apakah ditemukan sebuah tindak pidana berkaitan dengan pengadaan alat kesehatan di Banten,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP.

Namun, dalam dua kali kesempatan pemeriksaan di KPK, Ratu Atut tidak pernah menjawab pertanyaan wartawan. (Bil/KOMPAS CETAK)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×