kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi jalur kereta api terhambat, ini kata pengamat


Senin, 06 Agustus 2018 / 21:59 WIB
Realisasi jalur kereta api terhambat, ini kata pengamat
ILUSTRASI. Proyek Jalur Dwi Ganda


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkait dengan tertundanya rencana pemerintah membangun 3.258 km jalur kereta api yang urung terealisasi hingga tahun 2019 diakibatkan masalah pembiayaan. Adapun diketahui dana yang terkumpul adalah Rp 127 triliun, termasuk dana APBN 27% atau senilai Rp 62, 5 triliun dan sisanya dari pendanaan alternatif.

Terkait hal tersebut, pengamat transportasi Yayat Supriyatna menjelaskan bahwa pemerintah perlu menetapkan skala prioritas dalam sebuah rencana pembangunan. Ia menjelaskan bahwa harus ada solusi dari kendala-kendala yang terjadi baik jangka pendek, menengah dan panjang.

“Kan ada skala prioritas, itu kan target pembangunan sangat tergantung kepada ketersediaan anggaran dan bagaimana nanti dari dirjen KAI melakukan upaya mengejar target tersebut. Yang perlu kita ketahui adalah mengapa target itu tidak terpenuhi, apa kendala yang dihadapi dan berapa besar tingkat risiko masalah itu bisa diselesaikan dalam waktu secepatnya,” ungkap Yayat saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (6/8).

Selanjutnya Yayat mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur ini memang perlu untuk dicapai targetnya. Namun demikian, beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan juga perlu untuk diketahui mengapa proyek pembangunan tersebut mengalami kendala.

“Pemetaan faktor itu menjadi penting. Kalau dalam perencanaan itu, target harus optimistis terlebih dahulu. Nah sekarang ini kalau mengacu kepada apa yang ditetapkan dan realisasinya tidak terpenuhi, pertanyaannya adalah ada apa di balik itu,” ujarnya.

“Selanjutnya bagaimana cara mendorong agar target terpenuhi, apakah kendalanya di pihak penyelenggara atau perlu dukungan dari pihak daerah setempat. Misalnya untuk pembebasan area yang diduduki masyarakat, mungkin ada masalah terkait dengan kondisi pembiayaan daerah untuk memback-up realisasi,” tambahnya.

Yayat menambahkan jika masalah utama adalah dana, maka solusi yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah mencari investor. Namun demikian mencari investor bukan perkara mudah. Butuh ketertarikan dan kebutuhan yang saling mengikat agar Public Private Partnership bisa terjalin.

“Iya karena kendala tersebar ada di dana kan. PPP mungkin, tapi apakah jalur tersebut dikhususkan untuk kepentingan corporate dan angkutan barang. Kalau mau libatkan PPP harus ada ketertarikan seperti jalur-jalur yang memiliki potensi besar,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×