kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi kontrak baru Waskita Beton Precast (WSBP) di kuartal I sukses lewati target


Rabu, 24 April 2019 / 16:40 WIB
Realisasi kontrak baru Waskita Beton Precast (WSBP) di kuartal I sukses lewati target


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP, anggota indeks Kompas100) berhasil merealisasikan nilai kontrak lebih tinggi daripada target yang dicanangkan pada kuartal I tahun 2019 ini. 

Direktur Utama WSBP Jarot Subana mengatakan hingga kuartal I, pihaknya berhasil mendapatkan kontrak baru senilai Rp 2,2 triliun. “Jumlah itu lebih besar sekitar 22% dari target kuartal I. Awalnya kami mencanangkan kontrak baru di kuartal I sebesar Rp 1,8 triliun,” tukas Jarot pada acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) WSBP, Rabu (24/4).

Pada tahun ini sendiri, anak perusahaan Waskita Karya itu disebut menargetkan perolehan kontrak baru sekitar Rp 10 triliun. Bila begitu, maka perolehan kontrak baru WSBP di kuartal I ini hampir mencapai 25% dari total kontrak yang ditargetkan.

Untuk tahun ini Jarot mengatakan bahwa 60% dari kontrak perusahaannya masih berasal dari perusahaan induk WSBP yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT, anggota indeks Kompas100). Dari jumlah tersebut, sejumlah 75% masih didominasi oleh proyek jalan tol. “Beberapa ruas jalan tol itu ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Jarot.

Sedangkan 40% dari target kontrak tahun ini diproyeksikan datang dari eksternal. “Ada beberapa proyek seperti kontrak dengan Agung Sedayu untuk pengembangan kawasan mereka di Pantai Indah Kapuk, lalu ada Pelabuhan Pattimban, pembangunan New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo, hingga proyek jalan tol Trans Sumatera bersama PT Hutama Karya,” ungkap Jarot.

Untuk proyek luar negeri sendiri, Jarot mengatakan pihaknya masih melakukan penjajakan dengan beberapa pihak. Termasuk soal regulasi di masing-masing negara tersebut.

"Karena kami ingin memastikan semuanya baik sebelum semuanya dieksekusi sehingga nantinya tidak sekadar membebani cost kami," jelasnya pada kesempatan yang sama. Jarot menyebutkan, bila terealisasi maka nilai kontrak proyek eksternal itu bakal mencapai Rp 4,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×