kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusunami di stasiun mulai dibangun


Rabu, 16 Agustus 2017 / 10:46 WIB
Rusunami di stasiun mulai dibangun


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Proyek rumah susun sederhana milik (rusunami) dengan konsep transit oriented development (TOD) yang memanfaatkan lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai dibangun. Salah satunya di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Kemarin, tahap groundbreaking proyek garapan Perum Perumnas kerjasama dengan KAI ini dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.

Rencananya, hunian jangkung murah ini berdiri tegak sebanyak tiga tower setinggi 29 lantai di lahan seluas 15.244 meter persegi (m2) dengan kapasitas 1.232 unit. Adapun kebutuhan investasi untuk proyek ini Rp 705 miliar.

Direktur Utama Perumnas Bambang Triwibowo mengatakan, proyek tersebut merupakan wujud sinergi BUMN di kawasan terintegrasi dan inklusif berbasis TOD, terutama untuk ruang-ruang vertikal yang belum dimanfaatkan. "Sekitar 25% rusunami dan anami (apartemen sederhana milik) diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah," kata Bambang, Selasa (15/8).

Apartemen subsidi ini menyediakan tipe studio dan dua kamar seharga Rp 9,3 juta per m2. Sedangkan untuk apartemen nonsubsidi dipasarkan seharga Rp 16 juta per m2. Nantinya, kawasan hunian ini akan dilengkapi dengan zona komersial yang mencakup kios, food and beverage , modern and tranditional retail . Selain itu terdapat tempat parkir seluas 4.186 m.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro bilang, pembangunan apartemen di lahan tidur milik KAI merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung program sejuta rumah. "Pembangunan TOD di kawasan stasiun diharapkan mampu mendekatkan akses antara rumah dengan moda transportasi kereta yang terintegrasi dengan moda lain," harapnya.

Disamping itu, TOD juga bisa menciptakan efisiensi biaya, waktu dan tenaga bagi pengguna kereta listrik, menekan polisi udara dari gas buang kendaraan plus meningkatkan kualitas masyarakat perkotaan.

Sukmoro menjelaskan, model kerjasama pengembangan hunian berbasis TOD sangat memperhatikan kemitraan jangka panjang. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri BUMN No. 13/2014 tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap BUMN.

Proyek rusunami di Stasiun Tanjung Barat merupakan satu dari tiga lokasi yang dibangun pada tahap perdana, selain di Stasiun Bogor dan Stasiun Pondok Cina. "September 2017 juga akan dirilis apartemen TOD di Stasiun Pondok Cina," sebut Sukmoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×