kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rutin memeriksa bisnis Mitra Keluarga


Rabu, 04 Januari 2017 / 08:30 WIB
Rutin memeriksa bisnis Mitra Keluarga


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) diprediksi akan mencetak kinerja lebih baik di tahun ini. Pengelola rumahsakit Mitra Keluarga ini menyiapkan belanja modal sekitar Rp 500 miliar pada 2017.

MIKA berencana membuka dua rumahsakit baru pada tahun ini. Hingga tahun 2019, MIKA berharap bisa membuka enam rumahsakit baru. Pada Oktober 2016 lalu, MIKA sudah memulai konstruksi rumahsakit ke-13 dan sudah mendapatkan izin konstruksi untuk rumahsakit ke-14.

MIKA menargetkan kedua rumahsakit ini bisa mulai beroperasi pada akhir 2017.

Adrian M. Priyatna, Analis Erdikha Elit Sekuritas, mengatakan, MIKA memang memiliki strategi hati-hati dalam berekspansi. Meski memiliki kemampuan kas untuk menggarap lebih banyak rumahsakit, MIKA lebih memilih strategi defensif dengan hanya membuka sekitar dua rumahsakit tiap tahun.

"Ini adalah strategi MIKA untuk meminimalisir risiko. Sehingga, pertumbuhannya pun lebih terbatas," kata Adrian kepada KONTAN, Selasa (3/1).

Namun, MIKA selalu berhasil mendorong tingkat okupansi rumahsakit. Per September 2016, kapasitas rumahsakit MIKA naik 4,93% menjadi 1.810 tempat tidur dari tahun 2015 yang sebanyak 1.725 tempat tidur.

Kenaikan kapasitas ini didukung oleh kenaikan occupancy rate dari 59% di tahun lalu menjadi 66,1% di September 2016. Hingga tahun 2021, MIKA menargetkan tingkat okupansi bisa mencapai 85% dengan 2.500 tempat tidur.

Saat ini sebaran rumahsakit MIKA masih berada di wilayah Jabodetabek dan Surabaya. "Tingkat kapasitas yang tinggi menjadi salah satu nilai positif untuk MIKA," imbuh Adrian.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Akhmad Nurcahyadi menjelaskan, komitmen MIKA untuk membuka rumahsakit baru dan fokus meningkatkan efisiensi menjadi katalis penjaga pertumbuhan margin emiten sektor kesehatan ini.

Akhmad menyebut, hingga September 2016, MIKA masih mampu menjaga pertumbuhan pendapatan 14,1% pada periode sembilan bulan pertama tahun lalu dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dan kenaikan laba bersih 20,6%.

"MIKA masih akan mampu menjaga pertumbuhannya di kuartal berjalan," ujar Akhmad.

Akhmad menghitung, pendapatan MIKA di pengujung 2016 bisa mencapai Rp 2,3 triliun dan akan tumbuh 12% menjadi Rp 2,6 triliun pada tahun ini.

Sementara itu, laba bersihnya diproyeksikan mencapai Rp 758 miliar pada tahun 2017, naik 13,8% dari prediksi laba bersih tahun 2016 yang sebesar Rp 666 miliar.

Menurut Adrian, kondisi perekonomian dalam negeri masih akan mendukung bisnis MIKA tumbuh sesuai target, yakni sekitar 15%-18%. Hitungan dia, pendapatan MIKA akan naik 16,7% jadi Rp 2,8 triliun pada tahun ini dibandingkan tahun lalu yang diperkirakan Rp 2,4 triliun.

Lalu, laba bersihnya bisa mencapai Rp 816 miliar, naik 19,4% dari Rp 683,2 miliar. Adrian merekomendasikan buy saham MIKA dengan target harga Rp 4.110 per saham.

Akhmad juga merekomendasikan buy MIKA dengan target harga Rp 2.950 per saham. Analis DBS Vickers Edward Tanuwijaya merekomendasikan buy dengan target harga Rp 3.150 per saham.

Harga saham MIKA ditutup turun 3,5% jadi Rp 2.480 pada perdagangan kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×