kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sawit Sumbermas akan tambah lahan tanam sawit 4.000 ha


Kamis, 26 April 2018 / 17:11 WIB
Sawit Sumbermas akan tambah lahan tanam sawit 4.000 ha
ILUSTRASI. Perkebunan Kelapa Sawit


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berencana untuk menambah tanam kelapa sawit di lahan inti seluas 4.000 hektare (ha). Hingga 2017, luas area kebun inti Sawit Sumbermas yang sudah tertanam sekitar 71.076 ha.

Chief Financial Officer SSMS Nicholas Justin Whittle mengatakan, lahan yang akan ditanami tersebut bukanlah lahan baru. Pasalnya, Sawit Sumbermas memiliki lahan utama seluas 97.335 ha dimana lahan seluas 15.237 ha masih tersedia untuk pertumbuhan organik.

“Untuk menambah lahan baru ini, kami juga mempelajaru prinsip-prinsip berkelanjutan. Kami yakin perkembangan lahan ini 100% sesuai dengan prinsip berkelanjutan,” ujar Nicholas, Kamis (26/4).

Menurut Nicholas, nantinya untuk pengembangan lahan ini akan dianggarkan 60% dari total belanja modal atau capital expenditure (capex). Pengembangan lahan ini mulai dari penanaman hingga pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan.

“Perkiraannya, untuk penambahan lahan per hektarnya dibutuhkan sekitar US$ 5.000,” ujar Nicholas.

Pada 2018-2020, Sawit Sumbermas menganggarkan capex sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun rupiah. Selain untuk penambahan lahan, 40% dari dana tersebut akan digunakn untuk membangun tiga pabrik kelapa sawit.

Tak hanya menambah lahan tanam inti, Nicholas pun mengatakan tahun ini Sawit Sumbermas berencana akan menambah lahan plasma seluas 2.000 ha. “Kalau kami tambah lahan plasma 2.000 ha, maka total plasma kami sekitar 14.000 ha,” ujar Nicholas.

Nicholas pun menjelaskan, Sawit Sumbermas pun akan mendorong petani-petani plasma untuk menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan di kebun sawitnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×