kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selain Jack Ma, Kominfo cari nama besar lain


Rabu, 14 September 2016 / 16:54 WIB
Selain Jack Ma, Kominfo cari nama besar lain


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah serius untuk merangsang pertumbuhan e-commerce di tanah air dengan berniat menggandeng sejumlah tokoh e-commerce dunia. Setelah mengusulkan nama Jack Ma, CEO Alibaba Group sebagai penasihat steering committee (SC) dari Implementasi Roadmap e-Commerce Nasional, pemerintah mencari nama besar lain.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menyatakan, perkembangan e-commerce di Indonesia memiliki titik berat pada peningkatan UMKM Indonesia yang go online. Mengingat UMKM nasional memberi kontribusi yang besar kepada ekonomi nasional sehingga perlu ada dorongan go export.

”Roadmap e-commerce Indonesia sudah siap, dimana terdapat lebih kurang 30 inisiatif yang akan dijalankan untuk mencapai proyeksi nilai US$ 130 miliar di tahun 2020,” ujar Rudiantara dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Rabu (14/9).

Lebih lanjut, nantinya akan ada SC yang terdiri dari para menteri dipimpin oleh Menko Perekonomian. Pemerintah juga bermaksud melakukan positioning di kancah internasional agar perdagangan dan investasi ke Indonesia meningkat.

Daniel Tumiwa, Ketua Umum Asosiasi Ecommerce Indonesia (idEA) sebelumnya menyampaikan, Jack Ma adalah orang paling sukses di e-commerce. Indonesia memerlukan dua atau tiga penasehat berkaliber global. Dia melihat negara-negara lain juga sedang memperebutkan tokoh global. Kebutuhan penasihat itu juga akan diselaraskan dengan kebutuhan Indonesia, dan yang tak kalah penting keterlibatan tokoh e-commerce nasional,” ungkapnya.

Sementara itu, William Tanuwijaja CEO Tokopedia menambahkan, agar program kebijakan yang telah dicanangkan tetap terus difokuskan. Yakni kemudahan dan perlindungan e-commerce nasional, light touch policy, dan edukasi nasional soal peran teknologi untuk menumbuhkan bisnis lokal. “Selain itu juga edukasi tentang bagaimana transaksi online dapat membuat efisiensi dan transparansi harga, deregulasi kebijakan pembayaran digital,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×