kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I, PP Properti kantongi marketing sales Rp 2,1 triliun


Minggu, 08 Juli 2018 / 19:53 WIB
Semester I, PP Properti kantongi marketing sales Rp 2,1 triliun
ILUSTRASI. Kontraktor PT PP Tbk PTPP


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) semakin optimistis bisnis properti tahun ini akan membaik sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) melakukan relaksasi aturan kredit properti. Perusahaan ini yakin, minat konsumen melakukan pembelian akan semakin meningkat.

Sementara tanpa memasukkan dampak dari pelonggaran aturan loan to value (LTV) saja, penjualan PPRO selama paruh pertama tahun ini juga cukup signifikan. Semester I 2018, perusahaan telah mencatatkan marketing sales atau pra penjualan Rp 2,1 triliun.

"Jadi penjualan semester II akan lebih bergairah lagi. Meskipun begitu target kami masih tidak berubah, masih tetap Rp 3,8 triliun sampai akhir tahun," kata Indaryanto, Direktur Keuangan PP Properti pada Kontan saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/7).

Performa marketing sales PPRO cukup bags didukung oleh strategi penjualan yang dilakukan perusahaan lewat kemitraan dengan investor dengan melakukan penjualan borongan atau bulk sales.

Pada Mei 2018 lalu, PPRO telah telah meneken kesepakatan penjualan bulk sales senilai Rp 2,1 triliun. Perusahaan berhasil menjual tiga tower apartemen di Surabaya sekaligus kepada PT Arvada Investama, perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan properti. Ketiga tower itu adalah Grand Shamaya tower 2, Grand Dharmahusada tower 2 dan Grand Sungkono Tower 4.

Namun, PP Properti tidak memasukkan seluruh penjualan bulk sales itu dalam pembukukan marketing sales pada semester I 2018. Sebagian akan dimasukan ke dalam pencatatan di paruh kedua ini.

PT Arvada Investama merupakan perusahaan yang mendapat penanaman modal asing (PMA) dari perusahaan asal Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Budget Petroleum. PPRO pada akhir pekan lalu, Jumat (6/7) telah mendapatkan kunjungan dari Zahid Bashir Managing Director Budget Petroleum Dubai dan Nanang CEO PT Arvada Investama di Surabaya.

Ketiga tower apartemen yang dijual tersebut tersebar di 3 titik kota, yaitu Surabaya Pusat, Surabaya Timur dan Surabaya Barat. Indaryanto bilang, sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, pertumbuhan kota Surabaya terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan infrasuktur kota Surabaya yang saat ini tidak kalah dari Jakarta.

Dalam 1 dekade terakhir, Surabaya menjelma menjadi kota yang mengalami pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang sangat pesat. Data pada BPS menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi kota Surabaya mencapai 6% dan lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya mencapai sekitar 5,1%.

Pembangunan sarana dan pra sarana infrastruktur juga terus diupayakan oleh Pemerintah Kota Surabaya, seperti pembangunan jalan tol antar kota, menuntaskan pembangunan frontage road dan juga perencanaan MRT (Mass Rapid Transit). PPRO melihat, itu akan menjadikan kota ini jadi tempat yang tepat bagi investor untuk melakukan penanaman modal.

Selain penjualan ke Arvada Investama, PP Properti juga tengah menjajaki transaksi penjualan borongan ke investor lain saat ini. Pertama, membangun perumahan untuk karyawan Antam di Tangerang Selatan dengan nilai Rp 150 miliar. Kedua, penjualan Apartemen Begawan Tower 2 senilai Rp 250 miliar ke PT Dipa Karya Sejahtera dan terakhir proyek Lamozi tower 1 di Margonda senilai Rp 250 miliar ke PT Samander Bisnis Nusantara.

Semester II ini, PPRO juga berencana merilis proyek baru yakitu di Surabaya, proyek kedua di Margonda, Apartemen di Aerocity Kertajati, dan apartemen Little Tokyo di Jababeka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×