kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SMGR bangun bisnis teknologi informasi


Rabu, 28 September 2016 / 10:27 WIB
SMGR bangun bisnis teknologi informasi


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Biasanya, ekspansi bisnis suatu perusahaan tidak jauh dari akarnya. Hal berbeda terjadi di PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Sebagai perusahaan semen terbesar di tanah air, perusahaan pelat merah ini justru merambah ke bisnis diluar bisnis semen.

Lewat anak usaha PT Sinergi Informatika Semen Indonesia, emiten berkode SMGR ini justru ingin mengembangkan bisnis di bidang teknologi informasi, terutama memasarkan aplikasi untuk mensinergikan sistem kerja di sebuah perusahaan, yang biasa disebut enterprise resources planning (ERP) dengan label Forca ERP.

Target pasar perusahaan ini adalah bisa  menyasar pebisnis menengah yang belum menerapkan sistem itu.

Semen Indonesia sendiri sengaja menyasar ke segmen bisnis ini lantaran memiliki potensi bisnis yang besar. Soalnya, masih banyak perusahaan nasional yang belum menerapkan sistem ERP. Soalnya, sistem ERP yang beredar saat ini kebanyakan racikan perusahaan global seperti Oracle dan SAP dan harganya kelewat mahal.

Menurut Adel Rahadi, Chief Executive Officer PT Sinergi Informatika Semen Indonesia, untuk tahun ini, pihaknya masih belum menargetkan jumlah klien yang bakal jaring. Tapi untuk tahun depan, sudah ada ancar-ancar targetnya. "Tahun depan kami mengincar minimum 50 perusahaan," katanya, Selasa (27/9).

Rasa optimistis perusahaan ini terlihat dari fakta yang ada di lapangan bahwa sekitar 150 perusahaan pelat merah saat ini masih belum menerapkan sistem ERP. Nah, memanfaatkan sinergi bisnis antar badan usaha milik negara (BUMN), pihaknya yakin, target minimum tersebut bisa tercapai dengan mudah.

Paling cepat tiga tahun

Makanya, Sinergi Informatika Semen Indonesia pun berani menargetkan target bisnis yang besar dalam waktu tiga sampai empat tahun mendatang. Di rentang waktu tersebut, Adel menargetkan pihaknya sudah bisa meraup pendapatan hingga Rp 1 triliun dan sudah bisa memberi kontribusi langsung.

"Saat ini pendapatan Semen Indonesia Rp 30 triliun, paling tidak, Sinergi Informatika Semen Indonesia bisa memberi kontribusi 3%-4%," kata Adel.

Satu hal yang membuat Semen Indonesia begitu menggebu di bisnis ini adalah soal investasi. Menurut Abel untuk mengembangkan aplikasi ERP ini pihaknya tidak perlu jor-joran mengeluarkan dana. Di  tahap awal, pihaknya cuma mengeluarkan kocek tidak lebih dari Rp 1 miliar.

Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan perusahaan bakal menambah investasi lagi di proyek ini. Namun soal besarannya tidak Adel menyebut secara pasti. Yang jelas, dalam mengembangkan produk ini, ia memiliki tim khusus.

Sinergi Informatika tidak sendirian dalam menggarap proyek ini. Perusahaan ini menggandeng Telkom Sigma untuk urusan server data secara cloud (komputansi awan). Terkait pusat data, Sinergi sudah memiliki di Jakarta dan Surabaya.

Menyoal harga, Adel  bilang lebih murah dibandingkan  ERP dari perusahaan asing yang bisa mencapai Rp 30 miliar. Namun, sementara ia belum mau membeberkan tarif secara pasti, yang jelas sekitar juta rupiah.

Saat ini, Sinergi Informatika baru menyasar klien pebisnis dari bidang jasa, manufaktur, pertambangan dan perdagangan. Ke depan, perusahaan ini bakal melebarkan target pasar dengan masuk industri jasa keuangan. Selain itu juga menjalin kerjasama dengan mitra non bisnis, seperti akademisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×