kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stok meningkat, gas alam justru makin melaju


Jumat, 19 Mei 2017 / 19:40 WIB
Stok meningkat, gas alam justru makin melaju


Reporter: Riska Rahman | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pengumuman stok gas alam Amerika Serikat (AS) menunjukkan adanya peningkatan pekan ini. Alih-alih membuatnya melemah, harga gas alam justru merangkak naik.

Mengutip Bloomberg, Jumat (19/5) pukul 17.09 WIB harga gas alam kontrak pengiriman Juni 2017 di New York Mercantile Exchange menguat 0,79% ke level US$ 3,207 per mmbtu dibanding hari sebelumnya. Namun dalam sepekan terakhir harga gas telah tergerus 6,34%.

Rilis data pasokan gas alam pada Kamis (18/5) lalu menunjukkan peningkatan signifikan. Energy Information Administration (EIA) mencatat stok gas alam pekan ini meningkat sebesar 68 miliar kaki kubik. Angka ini melebihi prediksi pasar yang memperkirakan cadangan gas alam berjumlah 61 miliar kaki kubik.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menyatakan, jika melihat tren ke belakang seharusnya harga gas alam melemah pasca diumumkannya peningkatan pasokan. Namun pelemahan yang saat ini melanda dollar AS membuat laju gas alam ke arah positif.

"Data ekonomi AS sepekan ini sedang kurang bagus sehingga laju USD menjadi tertahan," ujar Ibrahim. Hal ini memberikan sentimen positif terhadap laju komoditas, termasuk gas alam.

Data manufaktur The Fed negara bagian New York turun drastis ke angka -1,0, jauh dari dugaan pasar sebesar 7,2. Sementara izin pembangunan di bulan April yang diperkirakan akan tetap berada di angka 1,27 juta turun ke angka 1,23 juta. Kedua hal ini membuat probabilitas kenaikan suku bunga The Fed bulan depan menurun sehingga menekan pergerakan dollar AS.

Selain itu, politik Paman Sam yang sedang tak stabil memberikan tambahan sentimen positif terhadap laju gas alam. Isu pemakzulan Presiden AS Donald Trump yang diduga berusaha menghalangi investigasi FBI tentang keterlibatan Rusia saat Trump berkampanye dinilai Ibrahim jadi katalis negatif bagi dollar AS sehingga mampu mendorong harga komoditas ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×