kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suparno Djasmin, terpilih jadi Presiden Indonesia Marketing Association (IMA)


Minggu, 20 Oktober 2019 / 13:20 WIB
Suparno Djasmin, terpilih jadi Presiden Indonesia Marketing Association (IMA)


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Marketing Association (IMA), salah satu organisasi profesi pemasar di Indonesia, kembali menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Semarang dan Jepara pada 18 - 20 Oktober 2019.

Acara yang digelar dua tahun sekali ini, dilakukan untuk memilih ketua atau presiden IMA yang baru, untuk masa bakti tahun 2019-2021. Munas telah memilih Suparno Djasmin yang saat ini menduduki posisi Direktur PT Astra International Tbk dan Director in Charge Astra Financial.

Suparno Djasmin yang akrab disapa Abong ini resmi menggantikan De Yong Adrian, yang pernah menduduki posisi Direktur Marketing Asuransi Jiwasraya.

Baca Juga: Bertemu perdana menteri Kamboja, Jokowi tawarkan produk INKA

Salah satu alasan mengapa ia tertarik untuk berkecimpung dalam organisasi adalah karena IMA tidak hanya menjadi medium untuk networking dan membina profesionalisme para pemasar atau marketeers, namun juga bisa berkontribusi membangun perekonomian di Indonesia melalui program-program yang menarik, sehingga para profesionalnya mampu berperan di berbagai bidang untuk mampu berkontribusi aktif bagi negeri.

"Semoga di periode 2019-2021, kita bisa semakin memperkuat dan memperdalam fokus organisasi IMA, sehingga IMA bisa berperan aktif, menjadi semakin dikenal, sebagai media networking yang baik, sarana membangun marketeers profesional," ujar Abong dalam acara pelantikan yang digelar pada Sabtu (19/10) 2019 di Sekuro Village Beach Resort, Jepara, dikutip dari keterangan resminya. 

"Selain itu, IMA bisa ikut membina program-program pusat, khususnya di bidang pariwisata, entrepreneurship dan Sustainable Development Goal’s serta menjadi organisasi yang inovatif dalam era ekonomi digital ini, sehingga siapapun yang menjadi bagian dari IMA mendapatkan manfaat yang seluas-luasnya dari kehadiran IMA,” lanjut dia.

Baca Juga: Anak usaha Japfa akan ekspor produk daging sapi wagyu ke Malaysia pada 2020

Lebih jauh, Abong berharap keikusertaannya sebagai pucuk tertinggi IMA bisa memberi dampak tidak hanya kepada industri yang digelutinya, namun juga untuk industri lainnya.

Mengingat Abong sendiri datang dari satu grup usaha yang terdiri dari beragam industri, yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, dan properti.

IMA sendiri adalah organisasi yang fokus pada pengembangan pemasaran atau marketing sebagai profesi yang di dalamnya tergabung banyak praktisi marketing berbagai industri. Berdiri pada 20 Mei 1996 dan diinisiasi oleh guru marketing dunia yang juga Honorary Founding Chairman IMA serta Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya, IMA juga menjadi bagian dari World Marketing Association (WMA).

Baca Juga: Sosok menteri parwisata seperti apa yang menjadi harapan pelaku bisnis wisata Bali?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×