kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Swasta ikut di proyek listrik KEK Tanjung Api-Api


Senin, 21 Maret 2016 / 09:53 WIB
Swasta ikut di proyek listrik KEK Tanjung Api-Api


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dalam mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) diperlukan pasokan daya listrik yang cukup. Untuk itu, dalam pengembangan KEK Tanjung Api-Api yang berada di Sumatera Selatan, pemerintah pun mengundang swasta untuk ikut membangun pembangkit listrik guna menyuplai kebutuhan listrik kawasan tersebut.

Saat ini telah tersedia gardu induk dengan kapasitas 2x30 megawatt (MW) di KEK Tanjung Api-Api. PLN sebagai BUMN pun nantinya akan memasok listrik dengan kapasitas 800 MW.

Selain itu ada beberapa pihak swasta yang berminat mengembangkan kelistrikan di KEK Tanjung Api-api, di antaranya PT Indocoal International (konsorsium) yang berencana membangun PLTU dengan kapasitas 2x300 MW.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dalam Kunjungan Kerja ke KEK Tanjung Api-Api pada hari Minggu (20/3) mengatakan KEK Tanjung Api-Api merupakan salah satu dari delapan KEK di Indonesia yang signifikan kemajuannya, baik dari aspek infrastruktur maupun desainnya.

"Kementerian ESDM mendukung sepenuhnya inisiatif dan komitmen Pemda Sumatera Selatan untuk mewujudkan KEK Tanjung Api-api, mengingat kawasan tersebut dapat menjadi pusat industri berbasis energi yang akan mengolah lebih lanjut sumber-sumber energi di Sumatera Selatan seperti batubara, serta mendorong implementasi B20 melalui pengolahan sawit menjadi biodiesel", tegas Sudirman.

Dalam kunjungan tersebut, Sudirman didampingi oleh Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman, dan Kepala Unit Investasi Timteng Farchad Mahmud. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×