Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa
SWISS. Syngenta AG menolak akuisisi senilai 41,7 miliar Swiss-franc atau senilai US$ 45 miliar dari Monsanto Co. Produsen agrochemical terbesar dunia ini menolak tawaran akuisisi karena memandang nilai yang ditawarkan di bawah harga pasar (undervalued). Selain itu merger ini dinilai berisiko signifikan.
Monsanto memberi panawaran senilai 449 Swiss francs per saham. Dalam pernyataan resminya, perusahaan yang berbasis di Basel ini mengatakan bahwa sebesar 45% pembayaran akan dilakukan secara cash.
Harga yang ditawarkan Monsanto tersebut 35% lebih tinggi dari harga saham penutupan kemarin. Harga saham Syngenta naik 17% menjadi 389 francs pada pukul 9.09 a.m di Bursa Zurich. Dengan begitu nilai valuasi perusahaan ini sebesar 36,3 miliar franc.
Perusahaan yang memproduksi benih rekayasan genetik dan obat pembasmi rumput Round-Up ini, sedang berpacu dengan fluktuasi mata uang dan harga komoditas pertanian yang menurun.
Menurut Chief Executive Officer Syngenta Mike Mack, pihaknya akan mengelompokkan produksinya ke dalam kelompok biji dan herbisida untuk meningkatkan penjualan. "Kita juga akan memperkenalkan teknologi baru ke pasar," katanya.
Menurut Chairman Syngenta Michel Demare, tawaran Monsanto tidak mencerminkan prospek pertumbuhan yang tinggi dari perusahaan. Dia bilang, ada potensi yang tinggi di masa depan dengan inovasi atas Syngenta.
