kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun 2015, penjualan Sido Muncul capai Rp 2,22 T


Jumat, 01 April 2016 / 16:25 WIB
Tahun 2015, penjualan Sido Muncul capai Rp 2,22 T


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Industri Jamu Sido Muncul Tbk menutup akhir tahun 2015 dengan catatan penjualan naik tipis 1,37%. Pada periode itu, Sido Muncul menjual produk-produknya ke pasaran dengan nilai Rp 2,22 triliun.

Dalam laporan keuangannya, kontribusi penjualan terbesar masih berasal dari produk jamu herbal dan suplemen. Pada 2015, lini bisnis utama Sido Muncul ini, mencatat penjualan Rp 1,14 triliun atau naik 5,55% dari Rp 1,08 triliun di akhir 2014.

Kontribusi kedua berasal dari produk makanan dan minuman dengan catatan Rp 996,77 miliar. Penjualan lini bisnis ini turun 8,97% dari Rp 1,09 triliun. Sementara penjualan produk farmasi tumbuh 183,73% dari Rp 26,8 miliar menjadi Rp 76,04 miliar.

Venancia Sri Indrijati Wijono, Direktur Keuangan Sido Muncul menuturkan, selama 2015 perseroan melakukan pembenahan internal dengan mengaktivasi produk-produk yang potensial dan dapat dikembangkan. "Pertumbuhan divisi farmasi paling tinggi karena baru dibeli September 2014. Jadi catatan 2014 baru tiga bulan, sementara 2015 setahun penuh," terang Venancia kepada KONTAN, Kamis (31/3).

Untuk itu, kata dia, pertumbuhan lebih besar masih berasal dari divisi herbal dan suplemen. Venancia pun yakin, penjualan produk-produk Sido Muncul akan membaik tahun ini, terutama pada divisi herbal.

Soal bisnis makanan dan minuman, Venancia menuturkan, salah satu faktornya adalah produk energy drink yang mengalami penurunan."Yang serbuk sudah agak jenuh pasarnya. Maka pada kuartal III tahun lalu, kami luncurkan Kuku Bima ENER-G dalam bentuk siap minum," ujar dia.

Di sisi lain, Sido Muncul juga punya tiga jenis produk kopi yakni Kopi Jahe, Kopi Ginseng, dan Kopi Ener-G. Namun menurut Venancia, bisnis kopi hanya sebagai pelengkap saja. Sido Muncul menyadari, bermain di bisnis kopi tidak mudah karena pemainnya sudah banyak.

Selain mengandalkan penjualan lokal, Venancia menyebut, Sido Muncul juga concern pada penjualan ekspor. Hanya saja, pada 2015 lalu, kontribusi penjualan ekspor masih minim dengan kisaran 5%.

Untuk menambah kontribusi ekspor, Sido Muncul sudah punya rencana untuk mendirikan representative office di dua negara, Filipina dan Vietnam. "Ini masih dalam proses. Setelah rep office, kami mulai mendaftarkan merk dan produk potensial di masing-masing negara tujuan," ungkapnya.

Tak cuma target ekspor, Sido Muncul juga berharap catatan penjualan 2016 secara keseluruhan mendaki. Target penjualan direncanakan bisa naik 10% dari penjualan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×