kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun politik memoles emiten halo-halo


Rabu, 13 Desember 2017 / 09:04 WIB
Tahun politik memoles emiten halo-halo


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham sektor telekomunikasi bisa menjadi pertimbangan untuk investasi tahun depan. Kinerja sektor ini dinilai bakal lebih menarik saat memasuki tahun politik di 2018 nanti.

Tahun depan, akan ada pemilihan kepala daerah dan dilanjutkan dengan pemilihan presiden pada 2019. Momentum ini bisa menjadi peluang bagi sektor halo-halo untuk meningkatkan kinerjanya.

Penggunaan data akan terdongkrak lantaran adanya kampanye. Selain itu, penggunaan media sosial akan makin marak. "Kemungkinan memang akan ada kenaikan. Kami biasanya akan melihat tren dulu, kemudian melakukan pra-kondisi," ujar Deva Rachman, Group Head Corporate Communications PT Indosat Tbk (ISAT) kepada KONTAN, Selasa (12/12).

Tri Wahyuningsih, General Manager Corporate Communication PT XL Axiata Tbk (EXCL), juga mengatakan, biasanya di momentum tahun politik, ada tren kenaikan penggunaan data. "Kecenderungannya naik," ungkap dia.

Namun Tri mengaku, belum ada persiapan khusus untuk menyambut momentum tersebut. "Kami akan lihat dulu perkembangan dan kebutuhannya," papar dia.

Saham yang menarik

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas, mengatakan, tahun politik memberi banyak kesempatan bagi emiten untuk meningkatkan kinerja. "Ini selama pemerintah mampu menjaga stabilitas politik dan keamanan," kata Nafan.

Sementara itu, Giovanni Dustin, Analis Mirae Aseet Sekuritas, menilai, perkembangan zaman digital membuat pemakaian data meningkat cepat. "Konsumsi data memang sudah naik terus dalam beberapa kuartal terakhir ini," ujar dia.

Menurut Giovanni, meski persaingan di sektor telekomunikasi makin ketat, emiten masih bisa mencetak pertumbuhan kinerja. Beberapa sentimen yang bisa mempengaruhi kinerja emiten telekomunikasi pada tahun depan di antaranya, registrasi sim card, dan persaingan di segmen mid to low antaroperatorseperti ISAT, EXCL dan Hutchison.

Di antara beberapa emiten telekomunikasi, Giovanni menjagokan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Ini karena pasar TLKM cukup kuat di luar Pulau Jawa.

Di sisi lain, sepanjang tahun ini, beberapa saham telekomunikasi sudah tertekan. Saham ISAT bahkan sudah turun 23,72% secara year to date.

Saat ini, EXCL memiliki price to earning ratio (PER) sebesar 98,76 kali, ISAT dengan PER 18,35 kali dan TLKM dengan PER 17,63 kali. Nafan pun menjagokan TLKM dan ISAT karena harganya tergolong murah di sektor ini.

Nafan merekomendasikan buy TLKM, EXCL dan ISAT dengan target harga masing-masing Rp 5.200, Rp 4.060, dan Rp 6.600 per saham.

Lalu, Giovanni merekomendasikan buy ISAT dan TLKM dengan target harga Rp 7.400 dan Rp 5.000. Ia menyarankan trading buy saham EXCL dengan target harga Rp 3.450 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×