kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak cuma rambah pasar ekspor, ini strategi bisnis Selaras Citra (SCNP) di 2021


Minggu, 04 April 2021 / 19:19 WIB
Tak cuma rambah pasar ekspor, ini strategi bisnis Selaras Citra (SCNP) di 2021
Media Gathering PT Selaras Cipta Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Emiten peralatan rumah tangga, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) optimistis akan membukukan pertumbuhan bisnis yang positif di tahun 2021.

Direktur Keuangan SCNP Donny Trinanta Herwindo menyebut, SCNP menargetkan penjualan akan melesat hingga 70% dibandingkan dengan perolehan di tahun 2020. Hal itu lantaran adanya sejumlah agenda bisnis anyar yang diyakini akan menjadi sumber pendapatan baru di tahun ini.  

“Kalau komparasi dengan tahun-tahun sebelumnya, dengan produk yang sama itu bisa 20%-30%. Di tahun ini karena kita launching produk baru ekspor perdana, sehingga signifikan sekali kenaikan pendapatan yang kita masukkan ke dalam business planning kita,” kata Donny dalam media gathering, Kamis (1/4).

Baca Juga: Selaras Citra Nusantara (SCNP) ekspor perdana produk Vacuum Cleaner Bissel ke AS

Asal tahu saja, perusahaan yang resmi melantai di pasar bursa pada September tahun lalu ini, baru saja melakukan ekspor perdana produk vacuum cleaner dengan brand Bissel ke Amerika Serikat (AS) pada Februari lalu. SCNP menargetkan volume ekspor hingga 2,2 juta unit atau setara dengan Rp 800 miliar di sepanjang tahun ini.

“Dimulai dari bulan Februari lalu, hingga akhir Maret ini volume ekspor vacuum cleaner telah lebih dari 66.000 unit. Figur ini masih akan bertumbuh signifikan di semester-II 2021,” ujarnya.

Tak hanya vacuum cleaner alias penyedot debu, dua tahun sebelumnya SCNP juga telah lebih dulu mengekspor produk air purifier ke pasar AS, dengan volume eskpor sekitar 30.000 unit hingga tahun 2020.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi SCNP Shiryl Effendy menuturkan, aktivitas produksi dan ekspor perangkat air purifier ini akan terus dilakukan mengingat permintaan air purifie di pasar AS masih cukup tinggi.

“Potensi permintaan air purifier dari pasar USA juga masih besar dan menjadi peluang ekspor bagi SCNP ke depannya. Untuk tahun 2021, ekspor air purifier kami proyeksikan meningkat lebih progresif,” ucap Shirly.

Di tahun ini, SCNP juga memproyeksikan penjualan di pasar lokal mengalami pertumbuhan 20%-30% di tahun ini. Donny bilang, SCNP akan memaksimalkan penjualan brand lokal andalan mereka, Turbo, dengan meluncurkan sejumlah produk baru.

“Selain itu, untuk produk Turbo itu juga kita proyeksikan mengalami kenaikan sekitar 20%-30% di tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Sehingga diharapkan di 2021 ini kita sudah bisa mendekati atau mencapai level yang kita capai di tahun2 2019 atau 2018,” kata dia.

Namun, Donny tidak menyebutkan secara rinci jenis produk apa yang akan dirilis. Tapi manajemen menyebut produk itu akan tersedia di pasar lokal pada pertengahan April tahun ini.

Untuk memperbaiki kinerja bisnisnya di tahun ini, SCNP juga mulai merambah segmen pasar baru, yakni produksi alat kesehatan. Segmen baru ini diproyeksikan akan memberikan kontribusi 10%-15% dari total pendapatan SCNP di sepanjang tahun 2021.

“Karena memang rencana baru tahun pertama, sehingga kita mencoba penetrasi ke market dulu. Biar di tahun-tahun berikutnya bisa membuat kesuksesan luar biasa bagi perusahaan kita,” ungkap Donny.

Sedikit informasi, sebagai salah satu emiten peralatan rumah tangga di Indonesia, SCNP memproduksi berbagai produk rumah tangga, seperti kompor, kipas angin, blender, dan setrika listrik. Namun, seperti yang telah dikatakan sebelumnya, SCNP mulai merambah segmen pasar baru.

Dikatakan Donny, kinerja bisnis SCNP di tahun lalu memang mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga September 2020, penjualan SCNP bisa dikatakan merosot tajam akibat dampak dari pandemi covid-19 yang menimpa perseroan di tahun lalu.

“Dari sisi performa kita mencoba tetap meminimalisir efek daripada covid-19 itu, sehingga kita berusaha dan berjuang bersama-sama agar company ini bisa tetap brjalan dengan baik, tidak hanya survive, tapi bisa berjalan dengan baik, kita bisa melakukan karya-karya yang baru,” jelas Donny.

Sebagai gambaran, melansir laporan keuangan perseroan, SCNP mencatatkan penjualan dan pendapatan sebesar Rp 183 miliar hingga September 2020, atau turun 53,5% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 394 miliar.

Meskipun begitu, SCNP melihat tahun 2021 sebagai waktu yang tepat untuk memperbaiki kinerja bisnis perseroan dengan harapan dapat kembali sejajar dengan performa bisnis di tahun-tahun sebelum adanya pandemi Covid-19.

“Dengan kegiatan ekonomi yang lebih berjalan, kita harapkan produk kami itu bisa lebih atraktif lagi di market, bisa lebih diserap lagi di market seiring dengan perbaikan ekonomi secara global di 2021,” jelasnya.

Untuk memuluskan agenda bisnisnya di tahun ini, SCNP mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 70 miliar. Donny bilang, dana tersebut didapatkan dari beberapa sumber, antaranya kas internal perusahaan, dana IPO, juga fasilitas kredit perbankan.

“Tapi itu masih angka estimasi, jadi kurang lebihnya nanti sesuai dengan relaisasi yang akan kita lakukan di tahun ini,” imbuhnya.

Selanjutnya: Citra Nusantara Perkasa (SCNP) bidik pendapatan Rp 1,24 triliun pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×