kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Targetkan penjualan tumbuh dobel digit pada 2021, ini strategi Pyridam Farma (PYFA)


Minggu, 28 Maret 2021 / 12:51 WIB
Targetkan penjualan tumbuh dobel digit pada 2021, ini strategi Pyridam Farma (PYFA)
ILUSTRASI. Perusahaan farmasi?PT Pyridam Farma Tbk (PYFA)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) yakin mampu memenuhi target pertumbuhan penjualan bersih dobel digit pada tahun 2021.

Corporate Communication Manager PT Pyridam Farma Tbk Kezia Mareshah menyebut, pihaknya menargetkan pertumbuhan penjualan bersih hingga 50% pada tahun ini. 

Untuk mewujudkannya, PYFA secara aktif selalu melihat peluang bisnis dan produk baru, tidak hanya dari dalam negeri, melainkan juga dari hasil kerjasama dari sejumlah mitra luar negeri.

“Upaya ini akan diselaraskan dengan rencana investasi di perusahaan dalam bidang kesehatan untuk meningkatkan sinergi dan penjualan produk-produk perusahaan,” ungkap Kezia, Jumat (26/3).

Target pertumbuhan tersebut bakal ditopang oleh prospek industri farmasi dan alat kesehatan yang masih akan berkembang di tahun ini. Apalagi, di masa pandemi Covid-19, kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan semakin meningkat.

Baca Juga: Perkuat bisnis, Pyridam Farma (PYFA) membentuk empat anak usaha baru

Dalam catatan Kontan.co.id, PYFA memiliki produk-produk vitamin dan suplemen yang memiliki permintaan cukup tinggi. Di antaranya adalah Zeviton, Damuvit, Imudator, Caltrax, dan Vinetron.

Terkait distribusi produk, Kezia bilang bahwa mayoritas penjualan produk PYFA masih dilakukan secara offline. Terlebih lagi, penjualan offline PYFA didukung oleh produk obat-obatan yang bersifat ehical atau obat yang harus diperoleh dengan resep dokter dan hanya bisa dibeli di apotik.

Kendati begitu, Manajemen PYFA optimistis penjualan produk secara online akan terus berkembang. Kezia pun menyebut, penjualan online PYFA sebenarnya telah mengalami peningkatan pertumbuhan sebanyak dobel digit selama pandemi Covid-19. “Kesadaran konsumen mulai timbul untuk membeli produk-produk consumer good secara online,” imbuh dia.

Pihak PYFA belum bisa mengungkapkan nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun ini. 
Namun, Kezia menyampaikan bahwa sumber pendanaan capex PYFA di tahun ini akan berasal dari obligasi dan pinjaman fasilitas perbankan. Adapun penggunaan capex PYFA untuk memperluas fasilitas dan mesin-mesin pabrik serta riset dan pengembangan produk-produk farmasi baru.

Sebagai informasi, per kuartal III-2020 penjualan bersih PYFA tumbuh 5,71% (yoy) menjadi Rp 195,27 miliar. Adapun laba bersih tahun berjalan PYFA melesat 227,64% (yoy) menjadi Rp 16,12 miliar.

Selanjutnya: Pyridam Farma (PYFA) mendirikan empat anak usaha baru, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×