kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekfin ingin jadi penyalur kredit ultra mikro


Selasa, 22 Agustus 2017 / 10:02 WIB
Tekfin ingin jadi penyalur kredit ultra mikro


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Pemerintah akan menggelontorkan kredit segmen usaha sangat kecil atau ultra mikro dengan bunga kredit yang murah. Boleh jadi, guyuran kredit ultra mikro tersebut akan menjadi pesaing bagi perusahaan teknologi finansial (tekfin).

Toh begitu, pelaku tekfin malah berharap bisa bekerja sama dengan pemerintah dalam menggarap segmen tersebut. Co Founder dan CEO KoinWorks Benedicto Haryono menyambut baik rencana pemerintah tersebut.

KoinWorks berharap dapat berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendanai usaha kecil di Indonesia. "Karena pasti sulit apabila pemerintah jalankan sendiri tanpa kerja sama swasta," kata Benedicto kepada KONTAN, Senin (21/8).

Benedicto mengaku manajemen belum memiliki strategi khusus mengenai langkah ke depan bila kelak program kredit ultra mikro ini berjalan.

Seperti diketahui, pemerintah mematok bunga kredit ultra mikro 2%-4% dengan maksimal plafon sebesar Rp 10 juta. Bunga kredit ultra mikro ini terbilang sangat rendah ketimbang patokan bunga pinjaman tekfin.

Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hendrikus Passagi menilai, tekfin peer to peer lending akan menjadi alternatif pendanaan bagi debitur yang berbasis pada teknologi digital. Ia menambahkan, tekfin mempunyai sejumlah kelebihan. Di antaranya, pertama, dalam hal kapasitas penyediaan dana yang lebih luas dijangkau secara wilayah. Kedua, tekfin lebih cepat dalam menyalurkan dana.

Ketiga, tekfin lebih berpotensi melayani publik dalam jumlah kreditur yang sangat besar. Sebab tekfin dapat dengan mudah terhubung dengan ekosistem ekonomi digital yang di dalamnya juga terdapat e-commerce, e-government, dan Regtech.

Lebih lanjut Hendrikus menjelaskan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) UMKM selain membutuhkan dana berbunga rendah, juga butuh mendapat pelayanan yang sangat cepat. Plus, akses untuk memasarkan produknya pada harga yang layak dan dapat dikirim secara cepat dan murah.

OJK juga berharap ke depan, penyelenggara tekfin dapat berkolaborasi dengan semua program pemerintah dalam suatu ekosistem ekonomi digital. Kolaborasi untuk menjalankan program pemerintah ini akan semakin menggairahkan kegiatan UMKM. "Dengan begitu, adaptasi dan kolaborasi merupakan kata kunci dalam upaya menciptakan ekosistem ekonomi digital," terang Hendrikus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×