kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekuk tarif, rame-rame gandeng taksi online


Kamis, 02 Februari 2017 / 12:42 WIB
Tekuk tarif, rame-rame gandeng taksi online


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan taksi konvensional akhirnya bertekuk lutut dengan perusahaan transportasi berbasis aplikasi. Satu persatu perusahaan taksi mulai bersinergi dengan aplikasi tersebut.

Setelah Taksi Putra berkolaborasi dengan Grab, PT Express Transindo Tbk (TAXI) mesra dengan Uber, giliran PT Blue Bird Tbk resmi bermitra dengan PT Gojek Indonesia pada 31 Januari lalu. Mulai saat ini, taksi Blue Bird masuk di Gojek App.

Pengguna aplikasi Go-Jek bisa memesan taksi Blue Bird lewat fitur Go-Car. Konsumen akan terkena tarif Go-Car, termasuk bisa memanfaatkan fitur diskon dari Go-Pay.

Meski saat memakai taksi Blue Bird konsumen membayar dengan tarif Go-Car, Blue Bird memastikan, supir Blue Bird tetap mendapat bayaran sesuai tarif taksi konvensioanl. Kekurangannya menjadi tanggungan Go-Jek.

Ada ribuan taksi Blue Bird yang terkoneksi dengan Go Car. Targetnya, sampai akhir tahun 2017 ini sekitar 20.000 unit taksi Blue Bird terkoneksi dengan Go-Car.

Langkah emiten berkode BIRD ini nampaknya menjadi salah satu solusi untuk mendongkrak kinerja. Soalnya, laba si Burung Biru kuartal III 2016 terpangkas sekitar 50% dibanding periode sama 2015. Salah satu penyebab, kalah bersaing dengan taksi online.

"Nah, tahun ini kami targetkan bisa tumbuh meski tidak setinggi di tahun kejayaan," terang Fransetya Hutabarat, Direktur Keuangan Blue Bird kepada KONTAN, Rabu (1/2).

Meski begitu, aplikasi My Blue Bird milik Blue Bird masih tetap beroperasi seperti biasa. Kata Adrianto Djokosoetono, Direktur Blue Bird, aplikasi ini mengantisipasi keinginan konsumen yang masih ingin naik Blue Bird.

Aksi ini menambah panjang daftar kolaborasi taksi konvensional dengan taksi online. Sebelumnya, 21 Desember 2016, Express Transindo bermitra dengan Uber.

Lewat integrasi ridesharing, supir taksi Express bisa menerima order dari aplikasi Uber. Sementara mitra Uber bisa mencicil kendaraan dari Express tanpa atribut taksi.

Sayang, Uber Indonesia maupun Express Transindo belum bersedia berbagi informasi perkembangan kolaborasi itu. "Belum ada informasi saat ini," ujar Dian Safitri, Head of Communication Uber Indonesia ke KONTAN.

PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk juga tengah mencari perusahaan transportasi online. Jofial Mecca Alwis, Direktur Citra Maharlika Nusantara Corpora, bilang, pihaknya menjajaki kerjasama dengan beberapa perusahaan transportasi online, tanpa menyebut merek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×