kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tender obat BPJS tertunda, bisnis IGAR nelangsa


Kamis, 03 Maret 2016 / 11:29 WIB
Tender obat BPJS tertunda, bisnis IGAR nelangsa


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Tak hanya pelaku industri farmasi yang gusar dengan pengulangan tender obat milik pemerintah. Penundaan tender obat untuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun 2016 tersebut juga mengganggu rencana bisnis industri kemasan.

Produsen kemasan yang terganggu penundaan tender obat tersebut adalah PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR). Dampak dari penundaan tender e-catalog di Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut, membuat pesanan kemasan IGAR dari perusahaan farmasi ikut lesu. 

"Penundaan tender membuat permintaan bahan baku termasuk kemasan obat turun," kata Antonius Muhartoyo, Direktur Utama PT Champion Pacific Indonesia Tbk kepada KONTAN, Rabu (2/3).

Meski tak spesifik menyebut angka penurunan pesanan kemasan obat, Antonius bilang kondisi ini mempengaruhi rencana bisnis mereka tahun ini. Salah satu rencana yang terganggu adalah, rencana pembangunan pabrik di Cikarang, Jawa Barat.

Dalam skenario awal, pembangunan pabrik senilai Rp 140 miliar di Cikarang tersebut seyogianya akan dimulai awal tahun ini. Namun karena pesanan kemasan tak memuaskan, IGAR memutuskan untuk menundanya. 

Asal tahu saja, pabrik di Cikarang rencananya dijadikan pabrik pengganti pabrik IGAR saat ini yakni di Bekasi. Untuk bikin pabrik di Cikarang, IGAR telah memiliki lahan 3 hektare (ha), lebih luas dari lahan di Bekasi seluas 1,8 ha. 

Mengenai kapan waktu pembangunan pabrik di Cikarang, Antonius belum memastikan. Ia hanya bilang, pembangunan pabrik tergantung kondisi penjualan. Jika penjualan membaik, bisa jadi pembangunan pabrik akan kebut. 

Dalam rencana semula, pembangunan pabrik ditargetkan rampung dua tahun dengan harapan kelar tahun 2018. Jika proyek ini tertunda setahun, maka operasional pabrik baru tersebut bisa jadi molor menjadi 2019. 

Perlu diketahui penjualan kemasan farmasi IGAR berkontribusi 90% terhadap total pendapatan. Jika saat ini lesu, Antonius berharap pesanan kemasan obat bisa naik di semester kedua 2016. "Mudah-mudahan target kami naik 15% bisa terpenuhi," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×