kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TGKA melamar dua calon prinsipal


Jumat, 19 April 2013 / 07:15 WIB
TGKA melamar dua calon prinsipal
ILUSTRASI. Petugas Costumer Service melayani nasabah di Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) Jakarta, Senin (22/10). Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) akan kembangkan platform digital khusus bisnis SME.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk terus menambah jumlah prinsipal demi memperbanyak pundi-pundi perusahaan. Hingga kuartal I-2013, perusahaan yang berkode saham TGKA ini telah mengget dua prinsipal baru.

Budy Purnawanto, Direktur Tigaraksa Satria, menyatakan sedang negosiasi dengan dua calon prinsipal baru. Sayang, ia belum mau mengungkapkan lebih lanjut terkait kedua prinsipal baru itu. Ia hanya bilang, TGKA berharap di semester II-2013 sudah final.
Pada Januari-Maret 2013, TGKA berhasil menggandeng dua prinsipal baru bidang produk konsumsi. Mereka adalah Colgate Palmolive dan Mars Chocolate. Kini Tigaraksa resmi memiliki 15 prinsipal.

Sayang, TGKA merahasiakan target penambahan prinsipal tahun ini. "Yang jelas, kebanyakan produk konsumsi," ujar Budy, Kamis (18/4).
Sebagai perbandingan, tahun lalu, TGKA menambah dua prinsipal baru. Keduanya merupakan produk konsumsi. Mereka adalah PT Multi Bintang Indonesia Tbk dan PT Jump Distributor Indonesia.

Multi Bintang merupakan produsen minuman beralkohol merek Bir Bintang, Heineken, Bintang Zero, dan Green Sands. Sedangkan Jump Distributor adalah produsen peralatan rumah tangga merek Swash Mop, Broom, Brush, dan Scouring Pad.

Menggarap LPG

Penjualan produk-produk konsumsi memang masih jadi primadona TGKA. Tahun lalu, sektor ini menyumbang sekitar 93% terhadap total pendapatan perusahaan distribusi ini. Dari total Rp 7,49 triliun pendapatan tahun lalu, produk konsumsi menyumbang hingga Rp 7,03 triliun.

Pendapatan lain berasal dari penjualan liquefied natural gas (LPG), kompor, dan blender, senilai Rp 424,18 miliar. Perusahaan itu juga meraih pemasukan dari penjualan buku pendidikan senilai sekitar Rp 43,21 miliar.

Selain menambah jumlah prinsipal, Tigaraksa juga akan melanjutkan pembangunan pusat pengisian LPG di Surabaya. Melalui anak usahanya, PT Blue Gas Indonesia, Tigaraksa akan menggarap stasiun pengisian gas LPG dengan kapasitas pengisian 10.000 tabung per hari.

Targetnya, pembangunan stasiun pengisian LPG itu bisa rampung Mei 2013. Pada Juni 2013, perusahaan ini sudah bisa melakukan uji coba produksi. Sebulan setelahnya, anak usaha TGKA akan memindahkan kantor cabang di Surabaya ke Gresik.

Selain LPG, melalui Blue gas, Tigaraksa juga akan mengembangkan pemanas air berbahan bakar gas. Menurut Budy, selama ini TGKA menjual peralatan dapur seperti kompor. Nah, Tigaraksa ingin menambah portofolio produk ke peralatan kamar mandi.

Manajemen TGKA berharap, penambahan prinsipal dan pengembangan bisnis Blue Gas itu bisa mendongkrak pendapatannya tahun ini. Tapi, TGKA menolak mengatakan target pendapatan tahun ini. Liannie Widjaja, Presiden Direktur Tigaraksa, hanya menyatakan, selama tiga bulan pertama tahun ini, TGKA meraih pendapatan Rp 1,84 triliun dan laba bersih sekitar Rp 32,4 miliar.

Bila melihat laporan keuangan kuartal I-2012, perolehan tersebut naik ketimbang periode sama tahun lalu. Maklum, tiga bulan pertama tahun 2012, TGKA meraih pendapatan sekitar Rp 1,80 triliun dan laba bersihnya sekitar Rp 32,4 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×