kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Toyota harap dukungan pemerintah di mobil hybrid


Selasa, 29 Agustus 2017 / 19:16 WIB
Toyota harap dukungan pemerintah di mobil hybrid


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Perusahaan otomotif  PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia mendukung aksi pemerintah dalam mendorong keberlangsungan industri komponen otomotif lokal. Ini khususnya pemenuhan kebutuhan bahan baku dalam negeri.

Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia mengatakan, material lokal jika ditotal masih rendah ketimbang Thailand yang 80%. "Kalau nilai tukar sedang tidak baik tentu akan sangat memberatkan bagi industri otomotif," ujar Warih dalam paparan "Seabad Industri Otomotif Indonesia" yang diselenggarakan Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI), (29/8).

Indonesia tercatat kurang lebih rata-rata menggunakan 60% material asli dalam negeri. Untuk konten lokal, Warih mengklaim perusahaannya hampir 85% menggunakan komponen lokal pada produknya. "Untuk jenis Daihatsu saja sudah hampir 95%," sebut Warih.

Toyota menjadi eksportir utama mobil di Indonesia. Periode Januari sampai Juli 2017 ini ekspor car built up (CBU) milik Toyota naik 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 115.800 unit.

Fuel Efficient Vehicle

Warih memahfumi bahwa kendaraan berbasis bahan bakar fosil pasti ada batasnya. "Untuk itu kami dan industri otomotif ini harus jadi bagian dari pengembangan fuel efficient vehicle," katanya. Menurut Warih industri otomotif harus bisa menciptakan pasar yang besar untuk produk tersebut.

Kendaraan ramah lingkungan tersebut harus diterima oleh masyarakat terlebih dahulu. Oleh karena itu, Warih mengharapkan pemerintah bisa berperan dalam menyosialisasikannya. Ia menegaskan, industri mobil tidak punya pilihan selain harus mulai mengembangkan produk tersebut. Saat ini Toyota masih melakukan studi, melingkupi harga yang layak untuk kendaraan tersebut.

Asal tahu saja, Toyota telah memiliki mobil hybrid dengan brand Prius yang saat ini masih di produksi di Jepang. Untuk pemasaran di Indonesia, diperkirakan masih sangat mahal kisaran Rp 800 miliar per unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×